Morgan Stanley: Indeks S&P Bisa Terkoreksi Lebih 20% di 2023
Houtmand P Saragih
10 January 2023 11:38
Bloomberg Technoz, New York - Morgan Stanley mempredikisi pasar saham Amerika Serikat (AS) berpotensi mengalami koreksi lebih dalam dari prediksi sejumlah kalangan karena banyak yang pesimitis menghadapi situasi resesi yang mungkin lebih parah dari krisis keuangan global terakhir.
Michael Wilson, Strategist Morgan Stanley salah satu penganut bearish paling vokal di pasar saham AS, dalam sebuah catatan penelitian menyebutkan investor pada umumnya pesimis tentang prospek pertumbuhan ekonomi, perkiraan laba perusahaan masih terlalu tinggi dan premi risiko untuk pasar saham berada pada titik terendah sejak 2008. Berdasarkan hal tersebut, menurut Wilson indeks S&P 500 bisa jatuh jauh di bawah 3.500-3.600 poin, yang diperkirakan para pelaku pasar saat ini, jika terjadi resesi ringan.
"Secara langsung konsensus mungkin benar, tetapi salah dalam hal dampaknya," kata Wilson dilansir dari Bloomberg News. Ia juga memperingatkan bahwa indeks S&P bisa bisa turun ke level 3.000 poin atau turun sekitar 22% di bawah level saat ini.
Indeks S&P bisa bisa turun ke level 3.000 poin atau turun sekitar 22% di bawah level saat ini.
Michael Wilson, Strategist Morgan Stanley
Wilson merupakan pakar strategi peringkat survei dalam survei Institutional Investor tahun lalu. Pandangan Wilsion tersebut tidak sendirian yang menyebutkan bahwa ekspektasi pendapatan terlalu optimis.
Rekan-rekanya di Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan akan terjadi tekanan pada margin keuntungan, perubahan kebijakan pajak perusahaan AS dan kemungkinan resesi, membayangi dampak positif dari pembukaan kembali ekonomi China. Salah satu faktor yang mendorong pandangan bearish Wilson adalah dampak dari memuncaknya inflasi.