Bloomberg Technoz, Jakarta - Rusia mengatakan pada Rabu (15/5/2024) bahwa bandara utama di dekat kota Kazan, 1.000 kilometer (620 mil) dari Ukraina, telah ditutup untuk sementara waktu setelah wilayah tersebut menjadi target serangan drone Ukraina.
Pasukan Ukraina dalam beberapa minggu terakhir telah meningkatkan serangan udara di wilayah perbatasan Rusia, namun juga mampu menyerang target yang berada jauh di dalam wilayah Rusia.
Melansir Al Arabiya, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa mereka telah menjatuhkan sebuah pesawat tak berawak Ukraina di atas wilayah tengah Tatarstan, tetapi tidak menjelaskan apa yang menjadi target serangan tersebut.
Dua bandara di wilayah tersebut, termasuk di pusat utama Kazan, ditutup sementara pada waktu yang sama, demikian diumumkan oleh badan penerbangan Rusia, Rosaviatsia.
"Untuk memastikan keamanan pesawat sipil, pembatasan sementara telah diberlakukan pada pekerjaan dua bandara di Tatarstan--Kazan dan Nizhnekamsk," kantor berita negara mengutip pernyataan badan tersebut.
Rusia sebelumnya mengatakan telah menetralisir 17 pesawat tak berawak Ukraina dalam semalam ketika Kyiv menargetkan depot bahan bakar di kota selatan Rostov, yang merupakan markas militer Moskow untuk operasinya di Ukraina.
Sistem pertahanan udara Rusia mencegat dan menghancurkan 17 pesawat tak berawak di beberapa wilayah perbatasan, serta 10 rudal ATACMS di atas semenanjung Krimea yang dianeksasi, kata kementerian pertahanan.
Dua pesawat tak berawak menyebabkan ledakan di sebuah depot bahan bakar di Rostov tanpa menimbulkan kebakaran atau melukai siapa pun, kata gubernur setempat Vasily Golubev di Telegram.
Lebih dari dua tahun dalam konflik di wilayahnya dengan tetangganya yang lebih besar dan bersenjata lengkap, Ukraina secara teratur menargetkan fasilitas energi dan pasokan bahan bakar Rusia.
Kyiv berargumen bahwa serangan-serangan ini dibenarkan karena fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk memasok tentara Rusia.
Ukraina telah bersumpah untuk membawa pertempuran ke tanah Rusia setelah menderita kehancuran besar-besaran di wilayahnya akibat pemboman selama lebih dari dua tahun.
(red/ros)