Logo Bloomberg Technoz

“Risiko terhadap firma-firma AS jauh lebih besar daripada risiko terhadap Binance,” katanya.

Tidak jelas bagaimana kasus Binance, platform perdagangan kripto ilegal di AS, nantinya akan bergulir. Namun, banyak perusahaan trading AS terdaftar sebagai broker di Otoritas Pengatur Industri Keuangan AS (FINRA) dan diawasi oleh otoritas AS lainnya.

Cayman Islands

Menurut CFTC, perusahaan yang pertama, yang tidak diidentifikasi namanya, menggunakan anak perusahaannya di Cayman Islands untuk bertransaksi di Binance. Yang kedua masuk ke Binance melalui “services agreement”  dengan entitas yang seolah-olah tidak terkait, dan dibentuk berdasarkan undang-undang di Pulau Jersey. Perusahaan yang ketiga memulai trading di Binance melalui anak perusahaan di Singapura, kemudian beralih ke entitas yang didirikan di Cayman Islands juga, demikian menurut dokumen yang diajukan di pengadilan federal pada Senin.

Menurut dokumen yang dilayangkan CFTC itu, Binance juga mengarahkan para pengguna di AS untuk menggunakan VPN agar lokasi mereka sebenarnya tidak terdeteksi. Selain itu, mereka juga mengarahkan "nasabah VIP" yang memiliki kaitan dengan AS, seperti lembaga investasi besar, untuk membuka akun Binance dengan menggunakan perusahaan cangkang.

Ilustrasi koin kripto. (Photo by RODNAE Productions via pexels.com)

Pengaturan dengan perusahaan trading ini diduga difasilitasi melalui proses formal di Binance yang disebut "VIP Handling," kata CFTC.

Binance mengatakan bahwa langkah hukum CFTC ini "tidak diduga dan mengecewakan." Binance mengatakan mereka telah bekerja sama dengan badan itu lebih dari dua tahun dan akan terus melakukannya dengan pihak berwenang AS dan negara lain.

Hayden Hughes, salah satu pendiri platform trading Alpha Impact, mengatakan bahwa gugatan CFTC membuat takut perusahaan-perusahaan trading dan mundur dari Binance.

“Market makers biasanya tidak ingin terjebak dalam baku tembak antara regulator AS dan Binance,” kata Hughes.

Cumberland, sebuah perusahaan perdagangan kripto besar dan anak perusahaan dari firma DRW yang berbasis di Chicago, mengatakan gugatan itu akan merusak likuiditas di ruang aset digital dan memperingatkan para trader untuk memperhitungkan implikasi dari gugatan CFTC tersebut.

Melalui Twitter, mereka mengatakan bahwa meyusul kasus ini, akan muncul regulasi yang memperkuat kepercayaan serta standar industri kripto yang lebih adil.

Cumberland, yang tidak disebut namanya dalam laporan CFTC tentang Binance itu, menolak untuk memberikan tanggapan lebih lanjut.

--Dengan asistensi Suvashree Ghosh dan Allyson Versprille.

(bbn)

No more pages