Bloomberg Technoz, Jakarta - Starlink Indonesia akan segera menawarkan layanan jasa internet berbasis satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat Starlink Services Indonesia akan merilis layanannya secara resmi di Bali, pekan ini.
“Kalau sudah ada izin mereka sudah boleh jualan di seluruh Indonesia,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Wayan Toni Supriyanto, saat dihubungi, Rabu (15/5/2024).
Untuk diketahui, Starlink milik Space Exploration Technologies Corp (SpaceX), mendirikan entitas bisnis di Indonesia lewat PT Starlink Services Indonesia (SSI). Perusahaan telah mengantongi izin sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).
Dia menambahkan bahwa Starlink Indonesia menggunakan jaringan VSAT milik perusahaan dengan cakupan di seluruh wilayah Indonesia.
“Perizinan penyelenggaraan jaringan tetap tertutup dengan teknologi VSAT telah didapat, PT Starlink Service Indonesia sudah bisa menyediakan layanan jartup VSAT di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Toni.

Baca Juga: Intip Siapa Pemilik Starlink Indonesia
Sedangkan untuk, “perizinan berusaha penyelenggaraan jasa ISP yang sudah dimiliki, SSI wajib menyelenggarakan layanan akses internet. Layanan ini tergantung jaringan yang dipakai untuk melayani akses internet ke masyarakat.”
Untuk memperluas akses layanan internet skala internasional, selanjutnya Starlink Indonesia bekerja sama dengan penyelenggara jasa gerbang akses internet atau Network Access Provider/NAP). Wayan tidak merinci siapa mitra NAP dari Starlink Indonesia.
Ekspansi Bisnis Internet Starlink
Starlink terus mendorong bisnisnya berkembang, tidak hanya di Indonesia. Dalam kancah global mereka telah hadir di 12 negara. Starlink per akhir Maret kemarin memiliki pelanggan sebanyak 2,7 juta orang. Data SpaceX terakhir per September 2023, Starlink telah dinikmati oleh 2 juta pelanggan.
Dalam sebuah laporan dari Quilty Space, Starlink dapat meraih EBITDA US$3,8 miliar (sekitar Rp60 triliun) dan pendapatan US$6,6 miliar (sekitar Rp105,6 triliun) tahun 2024. Quilty hanya perkiraan bisnis Starlink, tidak SpaceX secara menyeluruh. Hasil analisis dilakukan Quilty karena laporan keuangan Starlink tidak dipublikasikan, dan punya potensi ketidakakuratan.

Untuk pasar domestik Starlink telah mengantongi perizinan Uji Laik Operasi (ULO) dari Kementerian Kominfo. Pengurusan ULO merupakan sebuah rangkaian uji sistem dan layanan sebelum mendapatkan izin penyelenggaraan telekomunikasi.
Perusahaan juga telah menyiapkan diri untuk uji coba di IKN Nusantara bulan Mei ini, disampaikan lanjut Menteri Kominfo Budi Arie akan berlangsung dalam waktu dekat tanpa menyebut secara rinci.
Penawaran yang telah disampaikan dalam situs resmi disebut Anda bisa membayar jasa berlangganan bulanan mulai dari Rp750.000/bulan. Namun terdapat biaya pembelian perangkat Rp7,8 juta dan tambahan biaya pengiriman dan penanganan Rp345.000.
Untuk paket harga internet Starlink, lebih lengkap bisa dicek di sini.
Starlink dengan pemanfaatan teknologi satelit orbit rendah, memungkinkan layanan internet dapat efektif dalam kemampuan—kapasitas dan kecepatan. Ini terjadi karena jarak di area geostasioner lebih pendek.
(fik/wep)