Logo Bloomberg Technoz

Mencermati gerak Bitcoin pada harga US$61.500 dan US$61.000 pada pekan ini.

“Bitcoin potensi menguji resistance US$64.000 dan MA-50 di sekitar US$65.250 jika mampu bertahan di atas MA-20 dan MA-100,” kata Panji.

Namun, Panji mengingatkan, jika turun di bawah MA-20 dan MA-100 maka Bitcoin akan kembali melemah menuju level support terdekat di US$60.000.

Sentimen aset kripto sejatinya datang dari global, di mana pasar akan mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai angka inflasi Amerika Serikat nanti malam. Pada Selasa waktu setempat mereka telah merilis data Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI) sementara sehari kemudian pada nanti malam, mereka akan merilis Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI).

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Indeks Harga Produsen untuk permintaan ada di angka 0,5% dari bulan sebelumnya setelah penurunan 0,1% yang direvisi turun di Maret, data Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan pada Selasa, malam tadi. Dibandingkan dengan tahun lalu, PPI ada kenaikan 2,2% sesuai dengan perkiraan sebelumnya.

Meskipun ada kenaikan, rincian dalam PPI akan memberikan kelegaan bagi para investor dan pejabat Federal Reserve karena kategori-kategori utama yang menjadi dasar ukuran inflasi yang diinginkan oleh bank sentral lebih diredam.

Indeks Harga Konsumen AS untuk April diperkirakan menjadi 0,4% (month-to-month/mtm), sama dengan pencapaian bulan sebelumnya, dan 3,4% (year-on-year/yoy), tahunan ini diperkirakan akan melambat dari sebelumnya sebesar 3,5% yoy.

“Serangkaian data ekonomi, terutama data CPI dan PPI, bersama dengan komentar pejabat The Fed, berpotensi akan menjadi katalis penggerak utama untuk pasar aset kripto pekan ini,” ujar Panji.

Jika data yang rilis sesuai atau justru lebih rendah dari perkiraan akan memicu optimisme yang berpotensi mendorong gerak Bitcoin hingga lompat di atas US$65.000, sedangkan jika data muncul di atas ekspektasi pasar berpotensi kembali akan membawa Bitcoin turun di bawah US$60.000 ke kisaran US$56.000 – US$57.000.

(Bloomberg)

“Trader juga sangat responsif, dan sensitif terhadap pidato Jerome Powell, khususnya ketika pernyataan terkait keputusan kebijakan yang ingin diambil oleh The Fed. Secara keseluruhan, investor tidak memperkirakan penurunan suku bunga pada pertemuan Fed berikutnya di Juni. Fokus sekarang tertuju pada September untuk penurunan suku bunga pertama pada tahun 2024,” jelas Panji.

Data terbaru dari FedWatch Tool CME Group menempatkan peluang pemangkasan suku bunga menjadi 5,00-5,25% pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) di Juli dengan probability 29,2% angka ini sedikit menguat dari beberapa hari yang lalu sempat tercatat pada angka 24,6%. Dan ada peluang 49,7% pada pertemuan September.

Pada pertemuan terdekat di Juni, trader memproyeksikan mencapai 91,3% suku bunga tidak akan berubah dan akan tetap 5,25%-5,50%. Namun ada juga sejumlah trader yang berminat mengantisipasi kemungkinan lainnya yaitu 8,7%.

(fad/wep)

No more pages