Logo Bloomberg Technoz

Apabila dirinci, impor nonmigas menurut penggunaannya tercatat hanya bahan baku/penolong yang mengalami penurunan, sementara barang konsumsi dan barang modal tercatat mengalami kenaikan jika dibandingkan Januari-April 2023.

Pudji mengatakan, nilai impor bahan baku penolong tercatat sebesar US$51,95 miliar atau turun 0,84% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

“Dengan penurunan tersebut maka memberikan andil penurunan nilai total impor kumulatif 0,63%, kata Pudji.

Impor barang konsumsi pada Januari-April 2024 tercatat naik 12,55% menjadi US$6,89 miliar. Adapun, pada periode yang sama tahun lalu impor barang konsumsi tercatat US$6,12 miliar.

Sedangkan impor barang modal, pada Januari-April 2024 dilaporkan sebesar US$12,11 miliar atau mengalami kenaikan 2,76% jika dibandingkan periode yang sama -pada tahun lalu sebesar US$11,79 miliar.

Lebih lanjut, impor non migas pada Januari-April tercatat mengalami peningkatan dengan Tiongkok, Australia dan ASEAN, masing-masing sebesar US$20,77 miliar, US$42,90 miliar, dan US$10,46 miliar.

“Sementara Jepang dan Uni Eropa mengalami penurunan,” ucap Pudji.

Impor ke Jepang pada 4 bulan pertama 2024 tercatat turun menjadi US$4,26 miliar, yang pada periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar US$5,24 miliar.

Sementara itu, impor Januari-April 2024 ke Uni Eropa tercatat mengalami penurunan menjadi US$3,64 miliar, dari yang sebesar US$4,35 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

(azr/lav)

No more pages