Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Serangkaian kabar rilis resmi layanan internet berbasis satelit milik Starlink SpaceX menjadi sorotan publik, yang ditargetkan pemerintah Indonesia terjadi pada pertengahan bulan Mei 2024.

Starlink merupakan bagian dari Space Exploration Technologies Corp, perusahaan produsen roket dan pesawat ruang angkasa milik Elon Musk.

Proyek ini menghabiskan dana ekspansi US$30 miliar dan telah tersebar di 12 negara dan dinikmati 70.000 pengguna, terang Elon Musk Juni 2021. Target pertumbuhannya eksponensial, mencapai 500.000 pengguna.

Starlink beroperasi dengan teknologi satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO), hal yang memungkinkan jarak di area geostasioner lebih pendek. Ini membuatnya bisa mengefektifkan dalam kemampuan —kapasitas dan kecepatan—layanan internet yang diterima pengguna.

Di Indonesia, Starlink sempat menjalin kerja sama dengan Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), anak usaha PT Telkom Persero Tbk (TLKM). Namun kini membuka entitas bisnis baru dengan nama PT Starlink Services Indonesia

Pemegang Saham Starlink Indonesia

PT SSI terdaftar pada 8 September 2022 lewat pengesahan sistem layanan publik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM (Ditjen AHU Kemenkumham).

Terdaftar sebagai penanaman modal asing (PMA), Starlink Services Indonesia diwakili oleh empat pemegang saham. Total saham pada modal dasar yang dicatatkan mencapai 300.000, dengan jumlah modal ditempatkan 100.000 seharga Rp1.00.000 per saham.

  • Starlink Holding Netherlands B.V, beralamat di Amsterdam, Belanda lewat kepemilikan 99.000 saham

  • SpaceX Netherlands B.V, beralamat di Amsterdam, Belanda lewat kepemilikan 1.000 saham

  • Leonard Mamahit.  beralamat di Jakarta, tanpa kepemilikan saham. Menjabat direktur, dan 

  • Lauren Ashley Dreyer, pemilik kewarganegaraan Amerika Serikat dan beralamat di Amsterdam, Belanda. Menjabat komisaris.

Starlink Services Indonesia memiliki tiga Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yaitu 61300, 61921, dan 63122. KBLI menjadi acuan atas pengklasifikasian aktivitas/kegiatan ekonomi Indonesia yang menghasilkan produk/output, baik berupa barang maupun jasa, berdasarkan usaha.

Dalam keterangan dokumen tertulis Ditjen AHU Kemenkumham, Starlink Indonesia mewakili aktivitas bisnis berupa Aktivitas Telekomunikasi Satelit (61300).Cakupannya penyelenggaraan jaringan yang melayani telekomunikasi bergerak melalui satelit Stasiun bumi, Sentral gerbang dan Jaringan penghubung. Mewakili pula pengoperasian, perawatan, atau penyediaan akses terhadap fasilitas untuk mentransmisikan suara, data, teks, dan video menggunakan infrastruktur telekomunikasi satelit, pengiriman audio visual atau program teks yang diterima dari jaringan kabel, stasiun televisi lojal atau jaringan radio ke konsumen melalui sistem satelit yang terhubung ke rumah (unit yang diklasifikasikan di sini umumnya tidak berasal dari materi pemrograman). Terhadap kegiatan penyediaan akses internet melalui operator infrastruktur satelit.

Kemudian bisnis Internet Service Provider atau ISP (61921). Cakupannya adalah usaha jasa pelayanan yang ditawarkan suatu perusahaan kepada pelanggannya untuk mengakses internet, atau bisa disebut sebagai pintu gerbang ke internet.

Terakhir bisnis Portal Web dan/atau Platform Digital dengan Tujuan Komersial. Cakupannya pengoperasian situs web dengan tujuan komersial yang menggunakan mesin pencari untuk menghasilkan dan memelihara basis data besar dari alamat dan isi internet dalam format yang mudah dicari; pengoperasian situs web yang bertindak sebagai portal ke internet, seperti situs media yang menyediakan isi yang diperbaharui secara berkala, baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan tujuan komersial; pengoperasian platform digital dan/atau situs web yang melakukan transaksi elektronik berupa kegiatan usaha fasilitasi dan/atau mediasi pemindahan kepemilikan barang dan/atau jasa dan/atau layanan lainnya melalui internet dan/atau perangkat elektronik dan/atau cara sistem elektronik lainnya, yang dilakukan dengan tujuan komersial.

(dhf/wep)

No more pages