Dunia Kelebihan Stok Kobalt, AS Sebut Gegara Ulah CMOC China
News
15 May 2024 15:50
Michael J. Kavanagh - Bloomberg News
Bloomberg, Amerika Serikat (AS) menuduh perusahaan China, CMOC Group Ltd, melakukan taktik ‘predator’ untuk menekan harga logam baterai utama, dengan cara membanjiri pasar dengan kobalt dari tambang asal Kongo.
“Apa yang kita lihat sekarang, menurut saya, adalah variasi dari predatory pricing,” kata Jose Fernandez, Wakil Menteri Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, di sebuah konferensi di New York yang disponsori oleh kelompok industri Cobalt Institute, awal pekan ini.
Komentarnya muncul ketika AS berupaya melonggarkan dominasi China terhadap logam yang dipandang penting untuk mendukung transisi energi dari bahan bakar fosil.
Kobalt adalah bahan utama dalam baterai litium-ion dan juga digunakan dalam industri dirgantara dan pertahanan.