Adapun saham-saham barang baku yang jadi pendorong penguatan IHSG ialah, saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (TPIA) melonjak 8,91% dan saham PT Bank Jago Tbk (BRPT) juga meroket 5,72%. Sama halnya, saham PT Tbk (BREN) juga lomat hingga 8,44%.
Melesatnya IHSG pagi hari ini tersengat sentimen positif dari dalam negeri, data ekspor Indonesia diperkirakan tumbuh positif pada April. Neraca Perdagangan RI pun diramal kembali membukukan surplus.
Badan Pusat Statistik rilis data perdagangan internasional Indonesia April pada Rabu siang ini. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekspor tumbuh 4,57% yoy. Membaik dibandingkan Maret yang terkontraksi (tumbuh negatif) 4,19% yoy.
Jika terwujud, maka ini akan menjadi pertumbuhan positif pertama sejak Mei 2023 atau hampir setahun.
Saat ekspor membaik, impor malah melambat. Konsensus Bloomberg memperkirakan impor pada April tumbuh 7,15% yoy. Lebih rendah ketimbang Maret yang melesat 12,76% yoy.
Dengan demikian, Neraca Perdagangan akan membukukan surplus selama 48 bulan beruntun. Kali terakhir neraca perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020.
Dalam 20 tahun terakhir, ini adalah rangkaian surplus terpanjang kedua. Hanya kalah dari Februari 2004-Maret 2008 atau 50 bulan beruntun.
Ditambah lagi, Penjualan Ritel berhasil mencatatkan pertumbuhan mencapai 9,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Maret, melonjak positif dari 6,4% yoy di bulan sebelumnya.
Ini menandakan ekspansi Penjualan Ritel selama 10 bulan berturut-turut dengan laju tercepat sejak Maret 2022 seiring dengan meningkatnya belanja masyarakat selama bulan Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tercatat sebesar 235,4 atau tumbuh sebesar 9,3% yoy.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), Bank Indonesia memaparkan Penjualan Eceran tumbuh 9,9% mtm, meningkat tajam dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1,7% mtm. Mayoritas kelompok mencatatkan pertumbuhan positif, tertinggi pada sub kelompok sandang, diikuti peralatan informasi dan komunikasi, suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman, dan tembakau.
Sebelumnya, Indeks Keyakinan Konsumen juga melonjak ke level 127,7 pada April 2024. Sejumlah data ini mengindikasikan bahwa konsumsi RI masih relatif solid, dan bisa diandalkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% yoy sepanjang tahun ini.
(fad)