Logo Bloomberg Technoz

Salah satu tantangan besar dalam industri konstruksi adalah pengambilan pasir alam dari dasar sungai dan tepian untuk memenuhi permintaan beton. Praktik ini berdampak negatif terhadap lingkungan, menyebabkan erosi dan kerusakan ekosistem.

Proses Pirolisis: Mengubah Limbah Kopi Menjadi Biochar

Produk organik seperti ampas kopi tidak bisa langsung ditambahkan ke dalam beton karena bisa melepaskan bahan kimia yang melemahkan kekuatan beton. 

Oleh karena itu, tim peneliti menggunakan proses pirolisis, memanaskan limbah kopi hingga lebih dari 350°C dengan mengurangi oksigen. Proses ini menghasilkan biochar, arang berpori kaya karbon yang dapat menyatu dengan matriks semen, memperkuat beton.

Hasil Penelitian dan Pengembangan Lanjutan

Roychand dan timnya menemukan bahwa pirolisis pada suhu 500°C tidak menghasilkan partikel biochar sekuat pada suhu 350°C. Namun, mereka masih perlu menilai ketahanan jangka panjang dari semen yang menggunakan campuran biochar kopi ini.

Uji coba saat ini meliputi siklus pembekuan atau pencairan, penyerapan air, abrasi, dan penyebab tekanan lainnya.

Tim peneliti juga berupaya menciptakan biochar dari sumber limbah organik lainnya seperti kayu, sisa makanan, dan limbah pertanian. Dengan pendekatan ini, diharapkan bisa mengurangi limbah organik yang berakhir di tempat pembuangan sampah serta memperbaiki kualitas beton yang digunakan dalam konstruksi global.

Biji kopi Arabika sedang di roasting di Kopi Kwadungan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (25/5/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Mengintegrasikan biochar dari limbah kopi ke dalam produksi beton menawarkan berbagai manfaat ekonomi dan lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah kopi, kita bisa mengurangi jumlah limbah yang dibuang dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Selain itu, beton yang lebih kuat dapat mengurangi biaya perawatan dan perbaikan infrastruktur dalam jangka panjang.

Penggunaan biochar dalam beton bukan hanya solusi untuk limbah kopi, tetapi juga bisa diterapkan pada berbagai limbah organik lainnya. Potensi ini membuka peluang besar untuk inovasi dalam industri konstruksi, menjadikan praktik ini lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dengan penelitian yang terus berlanjut, inovasi ini dapat menjadi standar baru dalam industri konstruksi, menggabungkan efisiensi sumber daya dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Kita bisa berharap untuk melihat dunia yang lebih hijau dan infrastruktur yang lebih kuat di masa depan.

(wep)

No more pages