Logo Bloomberg Technoz

Penurunan itu berbarengan dengan periode ex dividen saham ASII pada pasar reguler dan pasar negosiasi. Sedangkan cum dividen pada pasar reguler dan pasar negosiasi telah terlaksana pada Senin (13/5/2024) kemarin.

Sejumlah analis memang belum memasang sikap bullish untuk saham ASII. Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey misalnya.

Penjualan ASII yang turun 2,1% secara tahunan menjadi RP81,2 triliun pada kuartal I-2024 sejatinya sudah sejalan dengan perkiraan Panin Sekuritas dan konsensus.

Terlebih, sejak awal para analis sudah memperkirakan penurunan penjualan di industri otomotif. "Tidak terkecuali bisnis anak usaha ASII dibidang penjualan alat berat dan pertambangan yang mengalami tekanan secara harga," ujar Andhika dalam riset dikutip Rabu (15/5/2024).

Yang menjadi masalah, tekanan di industri otomotif  dan pertambangan diperkirakan akan berlangsung lebih lama.

ASII juga terpengaruh oleh kenaikan suku bunga BU dan depresiasi rupiah terhadal dollar AS. 

"Potensi dividen yang akan disahkan melalui RUPS menurut kami memberikan bargain power bagi para investor walaupun memang masih lebih rendah dari pembagian dividen final tahun lalu," jelas Andhika.

Faktor-faktor tersebut yang membuat Panin Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi hold untuk saham ASII. Target harganya Rp5.600/saham.

Setidaknya masih ada tujuh analis dalam konsensus Bloomberg yang merekomendasikan hold saham ASII, termasuk dari Panin Sekuritas.

Sebanyak 23 analis memberikan rekomendasi saham ASII dengan rating buy dan tiga analis merekomendasikan sell saham ASII. Target harga secara konsensus untuk 12 bulan ke depan ada di Rp5.961/saham.

(red)

No more pages