Logo Bloomberg Technoz

 “Sekarang harga crude [minyak mentah Brent] US$83/barel, sudah turun US$10. Saya berdoa [harga minyak stabil pada Juni], malah kalau bisa lebih turun lagi,” ujar Arifin.

Harga minyak mentah acuan Brent diramal tetap berada di level mendekati US$90/barel pada 2024, sebagai imbas pengurangan produksi sukarela OPEC+ serta risiko geopolitik yang sedang berlangsung.

Proyeksi tersebut disampaikan oleh Energy Information Administration (EIA), sebuah badan energi asal Amerika Serikat (AS), dalam laporan bulanan bertajuk Short-Term Energy Outlook yang dilansir Mei.

Secara presisi, EIA memproyeksikan harga minyak Brent akan jatuh di level US$88/barel pada tahun ini. Angka ini naik US$6 dari 2023 yang berada pada level US$82/barel.

Kendati demikian, laporan tersebut memproyeksikan bahwa harga minyak Brent bakal turun ke level US$85/barel pada 2025.

“Meskipun terdapat ketegangan-ketegangan ini, volatilitas harga minyak mentah hampir sepanjang tahun ini dapat diredam dengan adanya cadangan kapasitas produksi minyak mentah yang signifikan,” sebagaimana dikutip melalui laporan EIA, Rabu (8/5/2024).

Adapun, pemerintah memang sebelumnya memang telah menjanjikan bahwa tidak akan menaikkan harga BBM subsidi maupun nonsubsidi hingga pertengahan tahun ini. Keputusan itu diambil berdasarkan hasil sidang paripurna Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama menteri kabinetnya pada Senin (26/2/2024).

"Diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan [tarif] listrik, tidak ada kenaikan [harga] BBM sampai Juni [2024], baik itu yang subsidi maupun nonsubsidi," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat itu.

Dalam keputusan itu, pemerintah pun telah berencana menyiapkan anggaran untuk PT Pertamina (Persero) dan PLN sebagai bantalan, guna memastikan tidak ada kenaikan harga tersebut.

(dov/wdh)

No more pages