"Dari sisi struktur, ekspor kita sudah diversifikasi, dulu hanya batubara dan CPO (crude palm oil), sekarang sudah ada hilirisasi timah dan nikel. Ini harus terus dilanjutkan," tutur Josua.
Sebelumnya, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekspor Indonesia tumbuh positif pada April. Neraca perdagangan pun diramal kembali membukukan surplus. Dalam konsensus pasar, ekspor diperkirakan tumbuh 4,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), membaik dibandingkan Maret yang terkontraksi (tumbuh negatif) 4,19% yoy.
(lav)
No more pages