Logo Bloomberg Technoz

Gugus tersebut telah memuntahkan lontaran massa koronal, atau awan plasma, setiap enam hingga 12 jam, kata Brent Gordon, kepala cabang layanan luar angkasa dari SWPC. Ilmuwan menyatakan bahwa efek badai matahari dapat berlangsung hingga pekan ini.

Aktivitas Matahari Sebabkan Aurora. (Dok: Bloomberg)

Wiltberger menambahkan bahwa para ilmuwan tidak yakin apa yang akan terjadi dengan lontaran massa korona yang begitu dekat dan bagaimana mereka akan berinteraksi satu sama lain dan dengan medan magnet Bumi. 

Badai matahari terjadi karena letusan dari lapisan korona Matahari pada akhir pekan lalu, mengganggu infrastruktur di orbit dekat Bumi dan di permukaan Bumi. Potensi gangguan berupa komunikasi, jaringan listrik, navigasi, radio, dan operasi satelit.

Badai matahari CME merupakan fenomena alat berupa ledakan plasma—diikuti munculnya medan magnet—dari korona Matahari.

Skalanya sudah masuk ambang batas G5, yang merupakan yang tertinggi dalam skala lima tingkat pusat tersebut, dan terjadi pada Jumat petang, pekan lalu.

Berdasarkan catatan badai dengan skala yang sama terjadi terakhir kali pada Oktober 2023. Kala itu berdampak pada pemadaman listrik di Swedia dan kerusakan transformer di Afrika Selatan, kata lembaga itu.

(wep)

No more pages