Logo Bloomberg Technoz

Fenomena Aurora Efek Badai Matahari, Ini Proses Pembentukannya

Redaksi
15 May 2024 10:00

Aktivitas Matahari Sebabkan Aurora. (Dok: Bloomberg)
Aktivitas Matahari Sebabkan Aurora. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badai geomagnetik secara kasat mata menyajikan pemandangan aurora pada beberapa sudut Bumi, mulai dari selatan Alabama dan California Utara. Bagaimana fenomena aurora berwarna semburat hijau bisa terjadi?

Aurora adalah efek dari badai matahari, yang sejatinya badai ini berbahaya bagi Bumi. Fenomena yang awal muncul di akhir pekan didorong oleh aktivitas lima lontaran massa korona meledak dari gugusan bintik matahari, kata Pusat Prediksi Cuaca Antariksa AS atau Space Weather Prediction Center National Weather Service (SWPC NOAA).

Dampaknya banyak orang melihat aurora efek semburan energi dari Matahari yang jaraknya sangat–sangat dekat. Michael Wiltberger, ilmuwan di National Center for Atmospheric Research menyatakan, hal tersebut jarang terjadi.

“Lima itu luar biasa. Saya hanya terpana,” kata  Michael Wiltberger, ilmuwan di National Center for Atmospheric Research, dilansir Bloomberg News, Selasa (15/5/2024). Aurora, yang sering disebut Cahaya Utara, terlihat nyata saat langit cerah. Beberapa bagian di benua Asia, dan Eropa, dilaporkan juga aurora.

Gugusan bintik Mahatari yang jadi sumber aurora di langit Bumi terlihat dari di sisi kanan piringan matahari. Ukurannya 16 kali lebih lebar dari Bumi. Matahari, yang berputar dalam siklus 11 tahunan di mana jumlah bintik matahari bertambah dan berkurang, mendekati puncak siklus saat ini yang dimulai pada bulan Desember 2019.