Logo Bloomberg Technoz

Inflasi AS Sesuai Ekspektasi, Gerak Rupiah Masih akan Terbatas

Tim Riset Bloomberg Technoz
15 May 2024 08:05

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (15/5/2024), diperkirakan masih akan berada dalam kisaran terbatas setelah data inflasi harga produsen Amerika Serikat diumumkan tadi malam, sesuai ekspektasi pasar. 

Respon pasar global cenderung positif ditandai dengan pergerakan yield Treasury, surat utang AS, yang turun di semua tenor dan indeks saham di Wall Street ditutup hijau. Namun, pelaku pasar belum akan bernafas lega karena masih ada data penting lagi yang akan dirilis nanti malam, yaitu inflasi harga konsumen AS untuk April.

Bila inflasi inti pada April sesuai ekspektasi atau lebih rendah, itu akan menjadi kabar baik bagi pasar, demikian juga sebaliknya. Di sisi lain, beberapa pejabat Federal Reserve, bank sentral AS, melontarkan pernyataan yang nadanya masih hawkish. 

Terbaru, Gubernur The Fed Kansas Jeffrey Schmid menyatakan, suku bunga acuan bisa berada di level tinggi dalam waktu beberapa lama. Kebijakan restriktif The Fed saat ini sudah di tempat yang benar dan menurutnya pemegang kebijakan akan bersabar menunggu data-data terbaru untuk mengkaji lebih lanjut.

Indeks dolar AS semalam ditutup melemah 0,19% dan pagi ini masih bergerak stabil di kisaran 105,02, memberikan ruang terbatas bagi mata uang yang menjadi lawannya termasuk rupiah.