Sektor saham energi dan sektor saham perindustrian menjadi penopang pergerakan IHSG dengan menguat 2,15% dan 1,37%, disusul oleh sektor saham konsumen non primer dengan kenaikan 1,36%. Sedangkan, sektor saham teknologi terkoreksi 1,02%.
Sejumlah saham-saham sektor energi menjadi pendukung penguatan IHSG, PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) yang melesat 26%, dan saham PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 6,7%.
PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatat lonjakan laba bersih mencapai 684% sepanjang 2022. INDY sukses membukukan laba bersih senilai US$ 452,67 juta, atau setara dengan Rp 7 triliun. Kenaikan laba bersih INDY seiring dengan pertumbuhan angka pendapatan sebesar US$ 4,33 miliar (Rp 65 triliun) melesat 41,21% secara tahunan.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) perusahaan pertambangan nikel dan mineral lain milik pengusaha Boy Thohir dan grup Saratoga akan menawarkan saham kepada publik maksimal Rp 8,74 triliun. Dalam keterangan tertulisnya, Merdeka Battery Materials menawarkan 11 miliar saham baru kepada masyarakat dengan kisaran harga Rp 795 hingga Rp 780. Saham ini setara dengan 10,24% dari modal ditempatkan dan disetor. Nilai nominal atas saham sebesar Rp 100.
Dua entitas anak grup Salim, yang tercatat di pasar modal Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sama-sama mencatatkan penurunan laba bersih di 2022. Laba bersih INDF turun 17% menjadi Rp 6,3 triliun, sementara ICBP turun 28,3% menjadi Rp 4,58 triliun.
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,98 triliun pada kinerja 2022. Angka ini berbanding terbalik dibandingkan dengan kinerja pada 2021 yang masih mencatatkan rugi bersih Rp 1,68 triliun. Adapun raihan positif ini sejatinya dicatatkan oleh laba atas nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp 3,93 triliun.
Kinerja bursa di Asia hari ini kompak bergerak di zona hijau. Indeks Hang Seng Hong Kong +1,91%, indeks Nikkei 225 +0,71%, indeks Straits Times Singapore +0,07% dan indeks Kospi +0,01%.
(fad/wep)