Dalam sepekan terakhir, indeks ini terpangkas 0,35%.
Emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Biasanya harga emas naik saat mata uang Negeri Adidaya terdepresiasi.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Pelemahan dolar AS akan membuat emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan naik sehingga harga ikut terungkit.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sedang menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 58,29. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bullish.
Namun perlu diingat indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 83,75. Sudah di atas 80, sudah jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, ada risiko harga emas bakal turun lagi. Target support terdekat ada di US$ 2.342/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.327/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.365/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.377/troy ons.
(aji)