Dalam tayangan yang ditampilkan, disebutkan bahwa hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar penyesuaian daftar PSN kedepan. Selain itu, dituliskan juga evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk menyesuaikan agenda pemerintahan ke depan.
“Tadi disampaikan bahwa kita melakukan evaluasi dan juga arahan Presiden yang mengarahkan untuk penyesuaian daftar PSN yang dapat diselesaikan tahun ini, dan PSN yang dilanjutkan di periode berikut adalah PSN yang tidak membutuhkan APBN,” tuturnya.
Ditemui secara terpisah, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan pihaknya tengah melakukan pra-evaluasi dengan tujuan memberikan himbauan kepada para pihak terkait bahwa capaian proyek PSN akan dievaluasi sampai akhir Juni.
“Jadi ini event ini pra-evaluasi, kita warning ke teman-teman, bahwa arahan Presiden. Ini dua saya selalu bilang, PSN dan KEK [Kawasan Ekonomi Khusus] itu akan dievaluasi sampai akhir Juni. Kriterianya sudah ditampilkan pak Menko, apakah sampai Juni ini melewati tiga kriteria,” ucapnya.
Beberapa capaian yang akan dievaluasi pada setiap tahapan proyek PSN yakni, pada isu perizinan dan penyiapan lahan. Hal ini perlu dukungan fasilitasi percepatan perizinan dan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) teknis terkait.
Selanjutnya, pada isu kehutanan diperlukan dukungan fasilitasi percepatan izin pinjam pakai dan pelepasan kawasan hutan, dan tumpang tindih Kawasan hutan.
Ketiga, pada isu pengadaan lahan diperlukan dukungan percepatan pengadaan lahan. Keempat, pada isu pembiayaan dibutuhkan dukungan fasilitasi koordinasi dengan K/L teknis terkait, seperti kapasitas keuangan kontraktor, hingga percepatan pemenuhan pembiayaan (financial close).
Terakhir, pada isu konstruksi menurutnya dibutuhkan dukungan oleh berbagai K/L dalam mendukung fasilitasi percepatan proses konstruksi.
“Satu paling tidak sudah financial closing, yang satu pasti yang sudah ground breaking, fisiknya sudah jalan, kedua, apakah sudah financial closing, ketiga, apakah lahan dan perizinannya semua sudah selesai. Kalau sudah melewati tiga ini, berarti nanti lanjut. Kalau tidak, kita cabut,” tutur Susi.
(azr/lav)