Logo Bloomberg Technoz

Kemenperin Minta Gas Murah Buat Semua Industri, Ini Respons ESDM

Dovana Hasiana
14 May 2024 17:20

Pekerja berjalan di Pabrik Pemulihan Cairan Gas Alam Hawiyah Saudi Aramco di Hawiyah, Arab Saudi, Senin (28/6/2021). (Maya Siddiqui/Bloomberg)
Pekerja berjalan di Pabrik Pemulihan Cairan Gas Alam Hawiyah Saudi Aramco di Hawiyah, Arab Saudi, Senin (28/6/2021). (Maya Siddiqui/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan perluasan industri penerima program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bakal bergantung pada temuan gas baru di Indonesia.

Arifin mengatakan kebijakan HGBT yang saat ini berlaku masih hanya diberikan kepada 7 sektor industri.

“Kalau kita sekarang bertahan dengan apa yang alokasinya sudah ada, ini berlaku sampai 2024. Ke depan, nanti tergantung temuan gas baru, kalau temuan gas baru banyak [bisa diperluas],” ujar Arifin saat ditemui di ICE BSD, Selasa (14/5/2024).

Terkait dengan temuan gas baru, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy —perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi dan operator KKS Gross Split South Andaman — telah mengumumkan penemuan gas besar lainnya dari sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1, yang dibor di Blok South Andaman berlokasi sekitar 65-kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasi atas keberhasilan dari Mubadala Energy melalui penemuan potensi lebih dari 2 trillion cubic feet (TCF) gas in place di Tangkulo-1.