Logo Bloomberg Technoz

Imbal hasil obligasi yen masih di kisaran 1%, jauh lebih rendah dibanding surat utang dalam denominasi dolar AS yang imbal hasilnya sudah di 5,5% di tenor yang sama, menurut indeks Bloomberg.

Masa penawaran yang dimulai hari ini kemungkinan akan ditetapkan pada 17 Mei nanti, menurut pernyataan salah satu sumber yang mengetahui masalah ini dikutip oleh Bloomberg News, hari ini.

Indonesia merencanakan penerbitan sedikitnya surat utang senilai US$32 miliar tahun ini untuk membiayai rencana belanja negara. Sementara khusus samurai bond, tahun lalu pemerintah merilis senilai JPY104,8 miliar pada 19 dan 26 Mei 2023 dalam empat seri masing-masing memiliki tenor 3, 5, 7 dan 10 tahun.

Penerbitan blue bond di dunia sejauh ini masih terbilang kecil dibandingkan green bond (obligasi hijau berdenominasi dolar AS) di mana pada 2024 ini sudah menyentuh rekor senilai US$230 miliar, menurut data Bloomberg.

Selain Indonesia yang sudah kedua kalinya menawarkan blue bond, negara lain seperti Filipina juga bersiap menawarkan blue bond pertama kalinya tahun ini.

Dalam kesempatan sebelumnya, pemerintah menyatakan masih mengantongi rencana penerbitan SBN valas alias global bond baik dalam bentuk samurai bond, blue bond, green bond maupun global bond yang berdenominasi dolar AS.

"Pada umumnya, pemerintah selaku issuer tidak mempublikasikan secara detail waktu penerbitan di pasar global karena merupakan bagian dari strategi penerbitan dan tergantung dari kondisi market. Namun kalau mengacu pada penerbitan pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya di kuartal II ini ada penerbitan samurai bond [SBN valas dalam yen], sementara utk global bond kemungkinan [diterbitkan] pada kuartal III dan IV," kata Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan kepada Bloomberg Technoz, Senin (13/5/2024).

Tahun ini, pemerintah baru merilis global bond pada Januari lalu senilai US$2,05 miliar di pasar AS yang berhasil menarik minat hingga US$8 miliar.

(rui)

No more pages