Logo Bloomberg Technoz

Di sisi lain, Abed menyebut Yadea akan membangun pabrik baterai listrik untuk memproduksi baterai di Indonesia, bahkan sampai ketahap ekspansi pabrik manfakturnya.

Meski begitu, Abed masih enggan memberikan perincian lebih lanjut mengenai rencana tersebut. Akan tetapi, menurutnya, sinyal ekspansi Yadea akan hal tersebut akan segera terealisasi. 

Adapun, alasan Yadea memutuskan untuk mendirikan pabriknya di SSIA Karawang karena lokasinya yang dekat dengan Jakarta dan dikeliling oleh banyak perusahaan rantai pasokan (supply chain), serta pengelolaan kawasan yang dinilai profesional.

Pabrik Yadea di Karawang memiliki luas sebesar kurang lebih 270.000 meter persegi dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Sementara itu, total investasinya mencapai US$150 juta atau Rp2,41 triliun.

Dalam fasilitas produksi pabriknya, Yadea disebut akan mengintegrasikan teknologi produksi mutakhir, menampilkan sistem konveyor gantung perintis untuk produksi real time dan sesuai permintaan. Jalur perakitan otomatis dan pengelasan robotik memastikan proses produksi yang cepat dan efisien, menghasilkan sepeda motor listrik hanya dalam 35 detik.

BYD. (Dok: Bloomberg)

Proyek BYD

Untuk diketahui, sebelumnya kendaraan listrik raksasa asal China, Build Your Dreams (BYD) melalui BYD Motor Indonesia juga mengumumkan rencana membangun pengembangan fasilitas produksi Kawasan Industri milik SSIA di Subang, Jawa Barat, Indonesia, yang akan mulai dilaksanakan pada Agustus 2024.

Kepada Bloomberg Technoz, Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja mengatakan BYD saat ini sedang melakukan persiapan pembangunan pabrik perakitan tersebut.

Selain fasilitas produksi, BYD juga bakal membangun ekosistem kendaraan listrik atau electric vehiclle (EV) yang lengkap berupa pusat penelitian, pengembangan, serta fasilitas pelatihan dengan teknologi terbaru.

Dengan perencanaan ekosistem EV yang terintegrasi, BYD akan menggunakan lahan milik SSIA seluas lebih dari 108 hektare (ha).

Johannes memaparkan bahwa kehadiran BYD di kawasan industri Subang Smartpolitan menjadi daya tarik bagi perusahaan-perusahaan besar lain untuk membangun pabrik di lokasi strategis tersebut.

"BYD merupakan anchor tenant pertama kita dan akan disusul oleh industri lainnya seperti supplier alat berat, dan global garment company yang keduanya dari China," kata Johannes.

(prc/wdh)

No more pages