“Ini masih belum final, masih dikaji dan masih dalam simulasi-simulasi,” tutur Dasco.
Di sisi lain, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) memastikan program makan siang gratis yang diusung Presiden terpilih Prabowo Subianto akan masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengaku sedang mengkaji rencana pelaksanaan program makan siang gratis yang berpotensi akan seperti program Belanja Operasional Sekolah (BOS).
Dia menjelaskan pengorganisasian pelaksanaan program makan siang gratis bisa saja mengikuti penerapan BOS yang telah berlangsung. Menurut dia, pemerintah sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan dana BOS.
“Mengenai pengorganisasian pelaksanaannya, siapa yang akan melaksanakannya. Kita sudah punya pengalaman dengan belanja operasional sekolah, kami akan timbang apakah itu dimungkinkan seperti itu,” ungkap Suharso saat ditemui awak media setelah acara Musrenbang 2024 di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Program makan siang gratis bagi puluhan juta anak sekolah yang diusung oleh Prabowo diprediksi akan menghabiskan biaya mencapai Rp120 triliun. Anggaran ini untuk pelaksanaan hanya pada tahun pertama.
Secara total, program makan siang gratis untuk 82,9 juta anak sekolah itu akan menghabiskan total anggaran sebesar Rp450 triliun selama lima tahun.
Dalam lima tahun pelaksanaan, perkiraan kebutuhan beras untuk merealisasikan program tersebut mencapai 6,7 juta ton beras per tahun. Kemudian, 1,2 juta ton ayam, 500 ribu ton daging sapi, dan 1 juta ton daging ikan segar, juga buah-buahan dan sayuran. Ditambah 4 juta kiloliter susu sapi segar.
(mfd/ain)