Logo Bloomberg Technoz

Penjualan Ritel Melesat Berkat Lebaran, Bagaimana ke Depan?

Tim Riset Bloomberg Technoz
14 May 2024 12:55

Pengunjung melihat sepatu di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung melihat sepatu di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, Minggu (14/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan penjualan ritel di Tanah Air memuncak pada Maret lalu ketika masyarakat getol berbelanja selama Ramadan dan jelang Idulfitri. Namun, setelah mencetak pertumbuhan tinggi pada Maret, laju penjualan eceran diperkirakan akan kembali melambat sampai enam bulan ke depan.

Pelemahan kembali aktivitas konsumsi masyarakat setelah puncak belanja di musim perayaan, lagi-lagi memberikan peringatan tantangan pertumbuhan di sisa tahun ketika tidak ada lagi momentum yang bisa mengungkit laju ekonomi domestik.

Pemerintah perlu menyiapkan stimulus yang bisa merangsang konsumsi masyarakat sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi, juga mendorong investasi agar lebih besar masuk setelah kepastian hasil Pemilu 2024 sudah ada. Di sisi lain, ajang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 37 provinsi pada akhir November nanti diharapkan dapat memberi dampak kenaikan belanja pemerintah dan masyarakat.

Indeks Penjualan Eceran Riil pada Maret tercatat tumbuh 9,9% dibanding Februari dan naik 9,3% secara tahunan. Penjualan eceran pada Maret melonjak terutama di sektor pakaian yang naik hingga 26,6%, disusul oleh penjualan alat informasi dan telekomunikasi 15,9%, penjualan suku cadang dan aksesori 10,8% dan penjualan makanan minuman yang naik 9,7% selama bulan lalu. 

"Kenaikan penjualan pada Maret sejalan dengan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadan dan persiapan Idulfitri, juga program diskon ritel," kata Bank Indonesia dalam publikasi hasil Survei Penjualan Eceran yang dirilis hari ini, Rabu (14/5/2024).