Logo Bloomberg Technoz

Jasa internet Starlink diklaim mampu menjelajah seluruh wilayah di dunia, bahkan bisa di perairan. Khusus Indonesia terdapat 14 paket yang bisa dipilih pengguna. Starlink Services  Indonesia membagi ke dalam beberapa kategori; pemakaian di rumah, mobilitas sehari-hari, perjalanan di daerah pedalaman dan perairan.

Berikut ini daftar harga paket lengkap Starlink di Indonesia:

Paket internet Starlink  personal

  1. Penggunaan di rumah dipatok mulai Rp750.000/bulan

  2. Penggunaan bepergian mulai Rp990.000/bulan

  3. Penggunaan mobilitas regional mulai Rp990.000/bulan

  4. Penggunaan mobilitas keliling dunia Rp6,99 juta/bulan

  5. Pemakaian mobilitas di kawasan perairan dan pedalaman (50 GB) Rp4,34 juta/bulan

  6. Pemakaian mobilitas di kawasan perairan dan pedalaman (1 TB) Rp17,1 juta/bulan 

  7. Pemakaian mobilitas di kawasan perairan dan pedalaman (5 TB) Rp86 juta/bulan 

Starlink. (Dok: Perusahaan)

Paket internet Starlink bisnis

  1. Penggunaan di rumah dipatok (40 GB) Rp1,1 juta/bulan

  2. Penggunaan di rumah dipatok (1 TB) Rp3,02 juta/bulan

  3. Penggunaan di rumah dipatok (2 TB) Rp6,1 juta/bulan

  4. Penggunaan di rumah dipatok (6 TB) Rp12,3 juta/bulan

  5. Penggunaan mobilitas di darat (50 GB) Rp4,3 juta/bulan

  6. Penggunaan mobilitas di darat (1 TB) Rp17,1 juta/bulan

  7. Penggunaan mobilitas di darat (5 TB) Rp86,1 juta/bulan

Khusus paket personal termahal, harga perangkat yang direkomendasikan seharga Rp43,7 juta.

Starlink Tidak Cocok Dipakai Di Jakarta

Budi Arie memastikan bahwa Starlink tidak cocok dipakai masyarakat wilayah Jakarta. Harga yang lebih mahal dan kompetisi dengan provider dengan teknologi jaringan kabel (fiber optic) menjadi alasannya.

“Masak di Jakarta pakai satelit,” jelas Budi Arie. “Jangan membayangkan pelayanan Starlink di Jakarta, nggak mungkin dia kompetitif. Jakarta kan pakai fiber, wireless kencang.”

Namun dari beberapa unggahan di media sosial banyak dari mereka yang berada di perkotaan akhirnya mencoba layanan internet satelit milik Elon Musk ini. Salah satunya Panji Gautama, yang dalam sebuah postingan mengaku mendapatkan paket perangkat Starlink yang telah ia pesan tiga tahun silam.

Panji, yang tinggal di kawasan Cinere, Jakarta, mengaku telah merangkai paket perangkat. Hasil yang didapat pemakaian internet di wilayah selatan Jakarta, adalah 290-293 Mbps, latency di kisaran 13-19 ms.

Starlink. (Dok: X.com/Panji Gautama)

Menurut dia perangkat Starlink sebagai 'parabola' penangkap sinyal sangat rawan terhadap beda penghalang (obstruction). Sehingga disarankan untuk memasangnya di area open sky.

“Sangat disarankan taruh di open sky, semisal atap. Ini berubah konek ke satelit, tilt otomatis,” cerita dia, dikutip Selasa (14/5/2024).

Cerita pengalaman perangakt Starlink hadir dari pemilik akun X, @emphaty. Ia order perangkat dan berlangganan pada 29 April dan diterima pada 6 Mei silam. Pada saat mengetesan didapat hasil kecepatan internet 201 Mbps dengan latency 27 ms.

(fik/wep)

No more pages