Selain itu, Rizal menggarisbawahi investasi pabrik timah solder tidak memiliki hubungan dengan upaya penegakan hukum di komoditas timah yang belakangan terjadi. 

Menurutnya, investasi ini murni merupakan bagian dari strategi bisnis untuk menangkap peluang mengisi pasar timah solder dalam negeri, yang sebagian besar kebutuhannya masih diimpor dari negara lain.

“Bahkan, Indonesia bisa mengekspor timah solder ke luar negeri daripada melakukan ekspor timah dalam bentuk ingot,” ujarnya.

Hashim diketahui telah melakukan ekspansi bisnis ke pabrik olahan timah bernama PT Solder Tin Andalan Indonesia dengan total investasi mencapai Rp400 miliar. Pabrik tersebut berlokasi di Kawasan Industri Tunas Prima Blok B1 No 03, Batu Besar, Kota Batam.

Adapun, investasi sebesar Rp400 miliar ini terbagi atas Rp100 miliar untuk fisik bangunan dan Rp300 miliar modal kerja. Perusahaan akan mempekerjakan 80 karyawan tetap dan 200 tenaga kontrak.

"Perusahaan akan memproduksi 200 ton tin solder powder per tahun, dan akan ditingkatkan hingga 16.000 ton dengan omzet Rp1,2 triliun per tahun," kata Hashim melalui siaran pers dikutip, Senin (13/5/2024).

(dov/wdh)