Terkait dengan tren yang dilakukan oleh pusat perbelanjaan dan pengembang, Yunus menyebut mereka berfokus untuk memberikan nilai tambah terhadap keunikan yang bisa dibawa ke pusat perbelanjaan.
"Kuncinya adalah apabila pengembang lebih up to date, maka tingkat pengunjung ke tenant mereka akan juga meningkat," jelas Yunus.
Sebelumnya, Yunus memproyeksikan tingkat keterisian atau okupansi mal di Jakarta kemungkinan hanya akan mencapai sekitar 85% kuartal pertama 2024, turun dibandingkan dengan rata-rata okupansi 88% pada kuartal IV-2023.
Yunus menganalisis hal ini terjadi sebagai imbas pembangunan pusat perbelanjaan baru yang akan masuk pada segmen 100.000 meter persegi di seluruh Jakarta pada 2024.
“Ini membuat tingkat hunian relatif tertekan sedikit, tetapi di 10 tahun terakhir masih sehat di 80%, kalau pun ada sedikit tekanan, ada pada kisaran 85% dengan pasokan baru yang masuk,” ujar Yunus saat media briefing pada Februari.
Selain itu, harga sewa diprediksi terus meningkat dalam pertumbuhan yang sehat seiring peningkatan permintaan dan keterbatasan ketersediaan ruang. Harga sewa pada kuartal IV-2023 di Jakarta adalah Rp578.684 per meter persegi per bulan.
(wdh)