Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tingkat ketersewaan atau okupansi tenant di pusat perbelanjaan atau mal Jakarta cenderung stagnan dalam 10 dekade terakhir, menurut laporan terbaru dari Jones Lang LaSalle Inc (JLL). 

"Tingkat okupansi properti sektor ritel di Jakarta dalam 10 tahun terakhir lebih stabil daripada sektor perkantoran," kata Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim dalam pemaparannya mengenai Jakarta Property Market Update kuartal I-2024, Senin (13/5/2024).

Meski JLL tidak mendetailkan capaian okupansi pusat belanja di Jakarta pada kuartal I-2024, Yunus menekankan bahwa tingkat kekosongan ruang tenant masih stabil di level 11%. Meski demikian, beberapa pusat perbelanjaan baru diproyeksi memasuki pasar pada kuartal IV-2024.

Adapun, harga sewa ruang di pusat perbelanjaan diklaim masih mengalami pertumbuhan sehat pada kuartal I-2024, dengan peningkatan sebesar 0,9% dan asumsi rata-rata harga sewa di level Rp584.077 per meter persegi per bulan.

Permintaan sewa tenant tertinggi dilakukan oleh perusahaan dari sektor makanan dan minuman atau food and beverage (F&B), disusul produsen kecantikan dan hiburan. 

Terkait dengan tren yang dilakukan oleh pusat perbelanjaan dan pengembang, Yunus menyebut mereka berfokus untuk memberikan nilai tambah terhadap keunikan yang bisa dibawa ke pusat perbelanjaan.

"Kuncinya adalah apabila pengembang lebih up to date, maka tingkat pengunjung ke tenant mereka akan juga meningkat," jelas Yunus.

Warga berbelanja saat Festival Jakarta Great Sale di salah satu mall di Jakarta, Jumat (23/6/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)


Sebelumnya, Yunus  memproyeksikan tingkat keterisian atau okupansi mal di Jakarta kemungkinan hanya akan mencapai sekitar 85% kuartal pertama 2024, turun dibandingkan dengan rata-rata okupansi 88% pada kuartal IV-2023.

Yunus menganalisis hal ini terjadi sebagai imbas pembangunan pusat perbelanjaan baru yang akan masuk pada segmen 100.000 meter persegi di seluruh Jakarta pada 2024.

“Ini membuat tingkat hunian relatif tertekan sedikit, tetapi di 10 tahun terakhir masih sehat di 80%, kalau pun ada sedikit tekanan, ada pada kisaran 85% dengan pasokan baru yang masuk,” ujar Yunus saat media briefing pada Februari.

Selain itu, harga sewa diprediksi terus meningkat dalam pertumbuhan yang sehat seiring peningkatan permintaan dan keterbatasan ketersediaan ruang. Harga sewa pada kuartal IV-2023 di Jakarta adalah Rp578.684 per meter persegi per bulan.

(wdh)

No more pages