Logo Bloomberg Technoz

OJK: Industri Asuransi Masih Tumbuh Karena Orang Kejar Benefit

Azura Yumna Ramadani Purnama
13 May 2024 22:00

Suasana pelayanan kontak 157 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Suasana pelayanan kontak 157 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menerangkan bahwa industri asuransi kesehatan tetap mengalami pertumbuhan, meski terdapat kewajiban pemakaian jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

“Memang betul ada BPJS Kesehatan, tetapi kita juga pengen masyarakat yang ingin mendapatkan benefit yang lebih, bisa membeli produk asuransi kesehatan yang baik,” jelas Ogi di Jakarta, Senin (13/5/2024).

Argumentasi Ogi ditunjukkan pada data sektor perasuransian per Maret 2024 dimana total aset asuransi masih bertumbuh 2,49% menjadi Rp1.128 triliun dibanding sebelumnya Rp1.101 triliun.

Pembagian berdasarkan jenis; asuransi komersial mencatatkan Rp909 triliun bertumbuh 2,04% yoy; asuransi non kemersial Rp219,8 triliun, naik tipis 0,27% yoy.

Nilai premi asuransi komersial per Maret 2024 11,8% lebih tinggi yoy menjadi Rp87,7 triliun. Nilai premi asuransi non komersial Rp42,69 triliun, atau 6,22% lebih baik dari 2023.