“Pengalaman-pengalaman Bu Sri Mulyani tentu saja juga harus menjadi bagian dari based practice yang kami pelajari untuk diterapkan sebagai bagian dari kebijakan kepala daerah,” ujar Hasto.
Di wilayah Jawa Barat, PDIP sangat berpeluang berkoalisi dengan Partai Golkar untuk mengusung Ridwan Kamil (RK), Dedi Mulyadi dari Partai Gerindra, dan Bima Arya dari Partai Amanat Nasional (PAN).
“Ya sangat mungkin,” ucap Hasto.
“Kami sudah berkomunikasi, Gerindra [ada] Pak Dedi Mulyadi, kami juga memiliki rekam jejak sejarah yang baik. Dengan Pak RK kami juga menjalin komunikasi yang baik. Sehingga dari nama-nama yang muncul itu terus kami godok,” tambah dia.
Selain itu, PDIP juga memaparkan peluang mengusung calon petahana Khofifah Indar Parawansa untuk Pilgub Jatim 2024. Komunikasi dibangun secara intens melalui Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah.
Tak hanya Khofifah, PDIP juga memiliki opsi lain dengan memadukan kader PDIP yang berprestasi dengan partai lain seperti PKB, Golkar, dan Gerindra.
“Kami sudah berkomunikasi, sehingga nama-nama yang ada saat ini masih pengerucutan, mengingat pendaftaran itu baru dilakukan pada 24-27 Agustus,” ucap Hasto.
(mfd/wep)