Kiat Sri Mulyani Membuat UMKM ASEAN Melek Digital per 2025
Wike Dita Herlinda
29 March 2023 12:10
Bloomberg Technoz, Nusa Dua — Tingkat eksklusi finansial di kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) antaranggota Association of Southeast Asian Nations (Asean) ditargetkan turun menjadi 30% pada 2025, dari level 44% pada 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, per 2022, sebenarnya rerata tingkat eksklusi finansiaal UMKM di Asean sudah mencapai 22,67% alias jauh melampaui target pada 2025. Namun demikian, persoalan kesiapan infrastruktur digital di kawasan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas.
“Meskipun sudah melampaui target, jangan berpuas diri terlebih dahulu. Asean masih mempunyai peluang untuk tumbuh dan masih banyak progres yang bisa dilakukan untuk memacu literasi keuangan di kalangan UMKM,” ujarnya di sela seminar tingkat tinggi bertajuk Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs, yang merupakan bagian dari rangkaian pertemuan Asean Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) di Nusa Dua, Rabu (29/3/2023).
Dia menjabarkan UMKM berkontribusi sebesar 35%—65% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara-negara Asean, serta menyerap 85%—90% angkatan kerja di kawasan. Di Indonesia saja, UMKM berkontribusi terhadap 61% PDB dan 97% serapan tenaga kerja.
Bagaimana membuat UMKM di Asean lebih produktif akan tergantung pada kebijakan yang diambil. Tantangan utamanya sekarang adalah rendahnya indeks inklusi finansial.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Hingga akhir 2022, baru sekitar 32% dari total 64 juta UMKM di Indonesia yang telah memanfaatkan platform dagang-el untuk meningkatkan produktivitas bisnis mereka. Pemerintah menargetkan tambahan sekurangnya 30 juta UMKM telah terdigitalisasi atau masuk ke ekosistem daring pada 2024.