Sementara itu, rasio Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Maret 2024 tercatat 27,18%. Menurutnya besaran itu tercatat turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 27,41%.
“Jauh di atas threshold, masing-masing sebesar 50% dan 10%,” ucap Dian.
Ia juga menyampaikan risiko kredit relatif terjaga pada bulan Maret 2024. Terindikasi dari Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 2,25%. Pada bulan Februari lalu angka NPL mencapai 2,35%.
Data lain, tegas Dian, NPL nett tercatat sebesar 0,77% pada Maret 2024, sedikit berubah jika dibandingkan bulan Februari sebesar 0,82%.
“PDN [posisi devisa neto] perbankan masih jauh di bawah threshold dan posisi PDN kita long,” kata Dian.
Sebelum itu, Dian menyampaikan bahwa saat volatilitas pasar keuangan global terjadi, kinerja industri perbankan RI tetap resilien dan stabil.
Hal tersebut menurutnya tercermin dari tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) per Maret 2024 sebesar 2,62%, naik dari posisi bulan sebelumnya 2,52%.
Selanjutnya, pada Maret 2024 margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 4,59% dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 26%.%.
“Nah, jadi ini merupakan bantalan mitigasi resiko yang yang cukup solid di tengah kondisi ketidakpastian global dewasa ini,” kata Dian.
Selain itu, pertumbuhan kredit pada Maret 2024 tercatat sebesar 12,40% (yoy). Pada bulan Februari indikator kredit masih tumbuh sebesar 11,28% atay sebesar Rp7,2 triliun.
(azr/wep)