Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan ketidakstabilan nilai tukar rupiah tidak memberikan pengaruh  signifikan terhadap permodalan perbankan Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan bahwa berdasarkan hasil stress test yang dilakukan pihaknya, permodalan perbankan RI relatif tidak terpengaruh anjloknya nilai tukar rupiah.

“Kondisi volatilitas nilai tukar Rupiah saat ini relatif tidak signifikan berpengaruh langsung terhadap permodalan bank mengingat posisi perbankan Indonesia yang masih jauh di bawah threshold,” kata Dian dalam konferensi pers RDK OJK Bulan April, yang disiarkan secara virtual Senin (13/5/2024).

Dian melaporkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 7,44% (yoy) pada bulan Maret 2024 menjadi Rp8,6 triliun. Angka ini masih tumbuh 1,9% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Likuiditas perbankan pada bulan Maret 2024, lanjut Dian, dalam kondisi memadai. Hal tersebut terlihat dari rasio Alat Likuid/Non Core Deposit (AL/NCD) sebesar 121,05%, atau tidak terlalu berbeda dengan kondisi bulan sebelumnya yakni sebesar 121,98%.

Sementara itu, rasio Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Maret 2024 tercatat 27,18%. Menurutnya besaran itu tercatat turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 27,41%.

“Jauh di atas threshold, masing-masing sebesar 50% dan 10%,” ucap Dian.

Ia juga menyampaikan risiko kredit relatif terjaga pada bulan Maret 2024. Terindikasi dari Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 2,25%. Pada bulan Februari lalu angka NPL mencapai 2,35%.

Data lain, tegas Dian, NPL nett tercatat sebesar 0,77% pada Maret 2024, sedikit berubah jika dibandingkan bulan Februari sebesar 0,82%.

“PDN [posisi devisa neto] perbankan masih jauh di bawah threshold dan posisi PDN kita long,” kata Dian.

Sebelum itu, Dian menyampaikan bahwa saat volatilitas pasar keuangan global terjadi, kinerja industri perbankan RI tetap resilien dan stabil.

Hal tersebut menurutnya tercermin dari tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) per Maret 2024 sebesar 2,62%, naik dari posisi bulan sebelumnya 2,52%.

Selanjutnya, pada Maret 2024 margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 4,59% dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat sebesar 26%.%.

“Nah, jadi ini merupakan bantalan mitigasi resiko yang yang cukup solid di tengah kondisi ketidakpastian global dewasa ini,” kata Dian.

Selain itu, pertumbuhan kredit pada Maret 2024 tercatat sebesar 12,40% (yoy). Pada bulan Februari indikator kredit masih tumbuh sebesar 11,28% atay sebesar Rp7,2 triliun.

(azr/wep)

No more pages