Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) yang jatuh 13,5%, PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) tergelincir 11,5%, dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) anjlok 10,2%.

Indeks saham utama Asia lainnya ikut menguat, searah IHSG. PSEI (Filipina), Hang Seng (Hong Kong), TW Weighted Index (Taiwan), Straits Times (Singapura), SENSEX (India), KLCI (Malaysia), dan SETI (Thailand), yang berhasil menguat dan menghijau dengan masing-masing 1,42%, 0,80%, 0,72%, 0,39%, 0,19%, 0,14%, dan 0,02%

Di sisi berseberangan, Shenzhen Comp (China), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), Shanghai Composite (China), Topix (Jepang), Nikkei 225 (Tokyo), CSI 300 (China), dan KOSPI (Korea Selatan), terpangkas masing-masing, 0,95%, 0,36%, 0,21%, 0,15%, 0,13%, 0,04%, dan 0,02%.

Bursa saham Asia searah dengan momentum yang terjadi di Bursa Saham Amerika Serikat. Pada perdagangan sebelumnya, tiga indeks utama di Wall Street ditutup bervariasi.

Dow Jones Industrial Average, dan S&P 500 menghijau. Sebaliknya, Nasdaq Composite merah, dengan masing-masing mencatat, kenaikan 0,21%, 0,17%, dan melemah 0,03%. 

Sentimen yang mewarnai laju indeks regional datang kala munculnya tanda-tanda perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan sejumlah data yang menunjukkan permintaan makin melemah di China.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, sentimen konsumen turun ke level terendah dalam enam bulan, dan ekspektasi inflasi jangka pendek meningkat. Hal ini menimbulkan tantangan bagi prospek kebijakan dari Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Universitas Michigan Sentimen Konsumen makin melemah menjadi 67,4 pada Mei 2024 dari sebelumnya 77,2 pada April, terendah dalam enam bulan, berdasarkan data perkiraan awal. Ekspektasi inflasi untuk tahun depan meningkat menjadi 3,5%, tertinggi dalam enam bulan dari 3,2% pada April. Juga, prospek inflasi lima tahun mencapai 3,1%, tertinggi dalam enam bulan, dari sebelumnya 3,0%. 

Laporan inflasi AS April pada Rabu mendatang, di 15 Mei, akan menjadi ujian terbesar sejauh ini setelah kemarin Gubernur The Fed Jerome Powell menepis keraguan pasar bahwa Bank Sentral mungkin akan menaikkan suku bunga lagi.

Setelah hampir menghapus ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini, para trader memperkirakan peluang yang lebih baik daripada kenaikan pada September meskipun para pejabat, termasuk Gubernur The Fed Dallas Lorie Logan, menunjukkan bahwa terlalu dini untuk berpikir tentang pelonggaran kebijakan.

Serangkaian rilis data ekonomi dari China juga mewarnai laju Bursa. Permintaan Kredit menyusut untuk pertama kalinya pada April karena penjualan Obligasi Pemerintah melambat, dan ekspansi pinjaman lebih rendah dari yang diperkirakan.

Menurut perhitungan Bloomberg dari data yang dirilis oleh Bank Rakyat China pada Sabtu, Pembiayaan Agregat, sebuah ukuran lebih luas dari kredit, ambles hampir 200 miliar yuan (sekitar US$27,7 miliar) pada April daripada perhitungan bulan sebelumnya. 

(Sumber Bank Indonesia)

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, data ekonomi Amerika Serikat berikutnya yang akan menjadi fokus perhatian utama investor adalah data inflasi, yakni Producer Price Index (PPI) pada hari Selasa dan Consumer Price Index (CPI) pada hari Rabu minggu depan.

IHSG menguat dan berhasil menghijau berkat data Optimisme Konsumen Indonesia terhadap kondisi perekonomian saat ini hingga beberapa bulan mendatang terus meningkat. Adapun Bank Indonesia (BI) melaporkan, Survei Konsumen April 2024. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat dari bulan sebelumnya.

Hari ini, BI memaparkan IKK berada di level 127,7 pada April, naik dibandingkan Maret kemarin yang sebesar 123,8 dan menjadi yang tertinggi sejak Mei tahun lalu.

IKK di atas 100, artinya konsumen percaya diri dalam memandang optimistis perekonomian saat ini hingga 6 bulan ke depan.

Meningkatnya keyakinan konsumen pada April 2024 didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Penghasilan Saat Ini.

(fad/wep)

No more pages