Dua Upaya
Untuk membenahi isu distribusi minyak goreng di dalam negeri, Eliza mengusulkan dua upaya yang bisa dilakukan pemerintah.
Jangka pendek, membenahi tata kelolanya agar biaya distribusi dapat ditekan. Hal ini bisa dilakukan melalui efisiensi skema penyaluran Minyakita, misalnya dengan menunjuk Perum Bulog untuk menyalurkan komoditas tersebut, dan bukan perusahaan swasta.
Jangka menengah dan panjang, melakukan efisiensi biaya logistik dengan cara membenahi sistem logistik nasional yang kini tengah mengalami penurunan skor per 2023.
“Padahal 10 tahun terakhir pemerintah kita telah jorjoran membangun infrastruktur, trnyata tidak signifikan menurunkan biaya logistik. Ada mismatch antara yg dibangun dengan yang dibutuhkan,” kata Eliza.
Ke depan, tuturnya, pemerintah semestinya lebih banyak membangun transportasi pengiriman barang berbasis rel terutama untuk wilayah luar Pulau Jawa. Pengiriman barang dengan jarak jauh, menggunakan kereta api, lebih efisien dibandingkan dengan transportasi darat lainnya.
“Sebelum menaikkan HET Minyakita, pemerintah harus berusaha menekan biaya distribusinya. Jika pemerintah sudah maksimal, maka masyarakat pun akan memaklumi kenaikan tersebut,” kata Eliza.
Jika HET Minyakita dinaikkan tanpa ada upaya serius tersebut, harga bahan pokok dinilainya akan makin mahal, berbanding terbalik dengan laju pertumbuhan pendapatan masyarakat.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) hari ini, Senin (13/5/2024), rerata nasional harga minyak goreng kemasan sederhana di tingkat perdagangan eceran adalah Rp17.880/liter, naik 0,51% dari pekan lalu. Adapun, minyak goreng curah mencapai Rp15.820/liter, turun tipis 0,25% dari pekan lalu.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas belum lama ini mengusulkan kenaikan HET minyak goreng kemasan Minyakita menjadi Rp15.000/liter, atau naik Rp1.000 dibandingkan dengan HET sebelumnya dibanderol Rp14.000/liter.
"Saya sih usulkan naik Rp1.000 [per liter] untuk kemasannya," kata Zulhas ketika ditemui awak media selepas kunjungan di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin (6/5/2024).
Menurut Zulhas, usulan kenaikan HET Minyakita ini tengah senantiasa dilakukan diskusi untuk penyesuaian harga tersebut. "Sedang didiskusikan untuk disesuaikan," tegasnya.
Bahkan, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengakui pembahasan HET Minyakita memang mebutuhkan waktu, khususnya untuk harmonisasi dengan berbagai pihak kementerian/lembaga (k/l) terkait pembahasan tersebut.
"Sedang berjalan [pembahasan HET Minyakita]," ujar Isy ketika ditemui belum lama ini di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).
(wdh)