Logo Bloomberg Technoz

Target Penyerapan Lelang Sukuk Dikurangi Jadi Rp 9 Triliun

Ruisa Khoiriyah
29 March 2023 10:40

Ilustrasi rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Suplai Surat Berharga Negara (SBN) yang melimpah di pasar agaknya terus mendorong pemerintah mengurangi nilai emisi obligasi di pasar primer. Dalam gelar lelang SBN Syariah alias sukuk pada 4 April nanti, pemerintah hanya menetapkan target indikatif penyerapan sebesar Rp 9 triliun, jauh menurun dari target indikatif lelang sebelumnya sebesar Rp 12 triliun.

Kementerian Keuangan menyatakan, lelang sukuk akan digelar pada 4 April dan melelang 6 seri sukuk di mana satu seri merupakan emisi baru (SPN-S 03102023). Target indikatif penyerapan penawaran ditetapkan sebesar Rp 9 triliun. 

Berikut ini daftar seri yang akan dilelang pada 4 April mendatang: SPN-S 03102023 (new issuance), jatuh tempo 3 Oktober 2023 (diskonto). Lalu, PBS036 yang jatuh tempo 15 Agustus 2025 dengan imbalan 5,375%, PBS003 yang jatuh tempo 15 Januari 2027 dan memiliki imbalan 6%.

Kemudian, PBS0037 yang jatuh tempo 15  Maret 2036 dengan imbalan 6,875%. Disusul PBS034 yang jatuh tempo 15 Juni 2039 dengan imbalan 6,5%. Lalu, ada PBS033 yang jatuh tempo 15 Juni 2047 dan memberi imbalan 6,75%.

Keputusan menurunkan target indikatif lelang sukuk tersebut kemungkinan masih serangkaian dengan upaya pemerintah membatasi suplai SBN di pasar. Dalam beberapa kali lelang yang sudah digelar sejak awal tahun, pemerintah hampir tidak pernah menyerap penawaran masuk hingga di target maksimal, melainkan hanya sebesar target indikatif kendati nilai incoming bids berlipat-lipat dari itu.