Tahun lalu, pemerintah merilis Samurai Bond senilai JPY104,8 miliar pada 19 dan 26 Mei 2023 dalam empat seri masing-masing memiliki tenor 3, 5, 7 dan 10 tahun.
"Pada umumnya, pemerintah selaku issuer tidak mempublikasikan secara detail waktu penerbitan di pasar global karena merupakan bagian dari strategi penerbitan dan tergantung dari kondisi market. Namun kalau mengacu pada penerbitan pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya di kuartal II ini ada penerbitan samurai bond [SBN valas dalam yen], sementara utk global bond kemungkinan [diterbitkan] pada kuartal III dan IV," kata Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan kepada Bloomberg Technoz, Senin (13/5/2024).
Gejolak pasar global yang masih besar mungkin akan sedikit mengerem pemerintah menerbitkan surat utang valas untuk menarik dana asing masuk. Saat ini, tingkat yield surat utang AS, Treasury, masih bertahan di 4,490% untuk tenor 10Y, sementara tingkat imbal hasil SBN valas di pasar (INDON) masih bergerak di 5,23%.
Beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) melempar sinyal bahwa penurunan bunga acuan AS tahun ini mungkin tidak dilakukan terutama melihat perkembangan disinflasi yang terjegal. Pekan ini, data inflasi konsumen dan produsen AS akan dilansir yang akan memberikan petunjuk lebih banyak tentang peluang penurunan bunga The Fed tahun ini.
Sementara dari Jepang, Bank of Japan, melemparkan sinyal hawkish di mana mereka memangkas emisi jumlah obligasi pemerintah (JGB) yang ditawarkan pada pasar jadi 475 miliar yen menjadi 425 miliar yen. Penurunan itu menjadi yang pertama dilakukan sejak Desember dan semakin mempertebal berbagai sinyal hawkish yang sebelumnya telah dilansir.
(rui)