Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara naik tipis pada perdagangan akhir pekan lalu. Namun sepanjang minggu, harga si batu hitam terpangkas.
Pada Jumat (10/5/2024), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini berada di US$ 144/ton. Naik 0,03% dibandingkan hari sebelumnya.
Sepanjang pekan lalu, harga komoditas ini turun 1,1% secara point-to-point. Jauh memburuk dibandingkan pekan sebelumnya yang naik lebih dari 8%.
Namun secara umum, batu bara masih bertahan di tren positif. Dalam sebulan terakhir, harga masih naik 9,09%.
Harga batu bara sempat mengalami reli belum lama ini. Puncaknya terjadi pada 2 Mei, di mana harga menyentuh US$ 147,75/ton, tertinggi sejak Desember tahun lalu.
Selepas itu, harga batu bara terkoreksi. Mungkin memang sudah masuk fase konsolidasi, mengingat harga yang sudah naik tinggi.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih setia di zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,31. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di area bullish.
Namun perlu dicatat bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 100. Sudah maksimal, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, sepertinya fase konsolidasi harga batu bara belum tuntas. Target support terdekat ada di US$ 137/ton. Jika tertembus, maka US$ 134/ton boleh menjadi target berikutnya.
Sementara target resisten terdekat adalah US$ 150/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara naik menuju US$ 154/ton.
(aji)