Logo Bloomberg Technoz

Adapun, penetapan royalti dilandasi pada HBA yang ditetapkan pemerintah. Bila HBA lebih besar dibandingkan dengan ICI, maka beban perseroan untuk membayar royalti pun makin besar. Dengan demikian, PTBA melakukan sejumlah mitigasi dalam menghadapi selisih harga tersebut.

Pertama, kata Arsal, PTBA berkomunikasi dengan Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) untuk mengatasi agar selisih harga tersebut tidak terlalu jauh.

Kedua, perseroan memiliki rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pada 2024 yang mencanangkan produksi sekitar 41 juta ton dan penjualan sebesar 43 juta ton.

Ketiga, perseroan memiliki mitigasi dengan memperluas pengguna akhir (end user).

"PTBA juga sudah masuk ke pasar seperti Vietnam, Kamboja, China, India dan Jepang, sebagai strategi untuk perluas pasar ekspor," tutur Arsal.

Sekadar catatan, PTBA merealisasikan ekspor batu bara sebanyak 3,8 juta ton pada kuartal I-2024, atau naik 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah 3,6 juta ton.

“Kalau dikaitkan dengan mitigasi HBA, insyallah kami akan tetap terus mengikuti bahkan kami lakukan stress test terhadap kondisi perusahaan apabila nanti harganya turun, sejauh berapa, dan apa yang harus kami lakukan kami sudah antisipasi,” ujar Arsal.

“Harga ini kalau dibandingkan dengan tahun lalu kan sudah turun, kalau dibandingkan dengan awal tahun [2024] dengan sekarang kita kuartal II itu pun turun. Kami melakukan mitigasi, efisiensi bagaimana supaya perusahaan memberi kontribusi positif. Kami berharap pada 2024 ini kinerja positif akan terus terjaga.”

Kinerja keuangan PTBA mengalami penurunan pada kuartal perdana tahun berjalan. Laba bersih dan pendapatan perusahaan pelat merah ini kompak mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan konsolidasi sepanjang 2023 tercatat Rp34,48 triliun. Angka ini turun 9,75% dari periode yang sama tahun sebelumnya, Rp42,64 triliun.

Penurunan tersebut tak lepas dari segmen penjualan batu bara yang juga mengalami penurunan menjadi Rp37,97 triliun dari sebelumnya Rp42,09 triliun.

PTBA sendiri sejatinya mencatat kenaikan volume penjualan domestik yang sebesar 12% secar tahunan menjadi 21,4 juta ton. Adapun, penjualan ekspor naik 25% secara tahunan menjadi 15,6 juta ton.

Sementara itu, produksi batu bara PTBA sepanjang 2023 mengalami kenaikan 13% secara tahunan menjadi 41,9 juta ton.

-- Dengan asistensi Sultan Ibnu Affan

(dov/wdh)

No more pages