Logo Bloomberg Technoz

Kemudian pekan lalu, Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, jumlah klaim tunjangan pengangguran (unemployment benefits) pada pekan yang berakhir 4 Mei adalah 231.000. Naik 22.000 dan menjadi yang tertinggi sejak Agustus tahun lalu.

Angka ini juga berada di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan di 210.000. Sekaligus jadi yang pertama berada di atas ekspektasi selama 4 pekan terakhir.

Perkembangan tersebut membuat pelaku pasar makin yakin bahwa Bank Sentral Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan tahun ini. Mengutip CME FedWatch, The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan pada September dan Desember dengan peluang masing-masing 48,6% dan 36,2%.

“Kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja adalah sinyal awal dari perlambatan ekonomi dan bisa saja membuat The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral AS) untuk menurunkan suku bunga acuan,” kata Phillip Streble, Chief Market Strategist di Blue LIne Futures, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Penurunan suku bunga akan menjadi sentimen positif bagi emas. Maklum, emas adalah aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset) yang diuntungkan dalam iklim suku bunga rendah.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 59,32. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bullish.

Namun perlu dicermati bahwa indikator Stochastic RSI sudah mencapai 91,48. Sudah di atas 80, sudah tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, risiko koreksi harga emas masih terbuka. Target support terdekat adalah US$ 2.346/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.330/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.364/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.366/troy ons. Terlihat bahwa ruang kenaikan harga sudah kian terbatas.

(aji)

No more pages