Universitas Michigan Sentimen Konsumen makin melemah menjadi 67,4 pada Mei 2024 dari sebelumnya 77,2 pada April, terendah dalam enam bulan, berdasarkan data perkiraan awal. Ekspektasi inflasi untuk tahun depan meningkat menjadi 3,5%, tertinggi dalam enam bulan dari 3,2% pada April. Juga, prospek inflasi lima tahun mencapai 3,1%, tertinggi dalam enam bulan, dari sebelumnya 3,0%.
Laporan inflasi AS April pada Rabu mendatang, di 15 Mei, akan menjadi ujian terbesar sejauh ini setelah kemarin Gubernur The Fed Jerome Powell menepis keraguan pasar bahwa Bank Sentral mungkin akan menaikkan suku bunga lagi. Setelah hampir menghapus ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini, para trader memperkirakan peluang yang lebih baik daripada kenaikan pada September meskipun para pejabat, termasuk Gubernur The Fed Dallas Lorie Logan, menunjukkan bahwa terlalu dini untuk berpikir tentang pelonggaran kebijakan.
Dari regional, serangkaian rilis data ekonomi dari China. Permintaan Kredit menyusut untuk pertama kalinya pada April karena penjualan Obligasi Pemerintah melambat, dan ekspansi pinjaman lebih rendah dari yang diperkirakan.
Menurut perhitungan Bloomberg dari data yang dirilis oleh Bank Rakyat China pada Sabtu, Pembiayaan Agregat, sebuah ukuran lebih luas dari kredit, ambles hampir 200 miliar yuan (US$27,7 miliar) pada April daripada perhitungan bulan sebelumnya.
Ini adalah pertama kalinya ukuran tersebut turun dalam sejak data yang sebanding mulai dikumpulkan pada 2017, data-data tersebut mencerminkan kontraksi dalam aktivitas pembiayaan.
"Ini memang mengkhawatirkan, tetapi tidak perlu panik," kata Larry Hu, ekonom di Macquarie Group. "Kegagalan besar dalam data kredit di April sebagian besar karena alasan ‘Teknis’ yang bersifat sementara, bukan karena penurunan tajam dalam ekonomi."
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, data ekonomi Amerika Serikat berikutnya yang akan menjadi fokus perhatian utama investor adalah data inflasi, yakni Producer Price Index (PPI) pada hari Selasa dan Consumer Price Index (CPI) pada hari Rabu minggu depan.
“Sebelumnya, Jerome Powell minggu lalu mengatakan penantian atas pelonggaran kebijakan moneter membutuhkan waktu lebih lama dari yang diantisipasi, tetapi mengisyaratkan kecenderungan dirinya untuk tetap melakukan pemangkasan suku bunga tahun ini. Meskipun inflasi tampak mengalami kesulitan untuk melanjutkan penurunan, pasar tenaga kerja menunjukkan sejumlah tanda pelemahan, terlihat dari data Non-Farm Payrolls yang dirilis pada hari Jumat lalu,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Dari dalam negeri, Cadangan Devisa turun menjadi US$136,2 miliar di bulan April dari US$140,4 miliar pada bulan sebelumnya. Ini adalah level terendah sejak Oktober 2023, yang mencerminkan pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah serta upaya berkelanjutan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah sebagai respons terhadap meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,49% ke 7.088 dan masih didominasi oleh volume penjualan, koreksinya sempat menguji area support terdekat.
“Waspadai akan adanya lanjutan koreksi IHSG untuk menguji ke 7.058 terlebih dahulu. Namun, selama masih mampu berada di atas 7.026 sebagai support krusialnya, maka posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B, sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji area 7.289,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (13/5/2024).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, EXCL, ITMG, TLKM, dan PGAS.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi IHSG berpeluang rebound dan kembali uji pivot 7.100 di awal pekan ini.
“Sepekan kedepan, IHSG diperkirakan masih fluktuatif di atas level psikologis 7.000. Stabilitas nilai tukar Rupiah di kisaran Rp16.000/USD diyakini berlanjut di pekan ini dan menopang IHSG untuk bertahan di atas level tersebut,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi pada saham BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, TLKM, ASII, PTBA, dan ANTM.
(fad)