Jelang Data Inflasi AS Pekan Ini, Rupiah akan Cenderung Sideways
Tim Riset Bloomberg Technoz
13 May 2024 07:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah dalam pembukaan perdagangan hari pertama pekan ini, Senin (13/5/2024) diperkirakan bergerak sideways dengan potensi penguatan teknikal di tengah sentimen pasar global yang tengah lesu akibat makin terkikisnya harapan penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
Indeks dolar Amerika masih bertahan di kisaran lebih tinggi sejak pengujung pekan lalu di 105,33. Pagi ini terlihat pergerakan beberapa mata uang Asia dari bursa yang sudah buka seperti won Korea Selatan terlihat tertekan oleh dolar AS, begitu juga yuan offshore dan yuan China yang melemah tipis.
Namun, potensi pelemahan rupiah sepertinya akan terbatas bila melihat pergerakan di pasar offshore. Rupiah NDF 1 bulan pagi ini bergerak di kisaran Rp16.069/US$, tidak jauh selisihnya dengan level penutupan rupiah spot di pekan pendek lalu di Rp16.046/US$.
Pekan ini, ada beberapa data ekonomi penting yang akan dirilis di lanskap global. Amerika akan mengumumkan tingkat inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) pada Selasa malam, disusul oleh rilis inflasi konsumen (Consumen Price Index/CPI) pada Rabu malam.
Bila PPI dan CPI angkanya lebih tinggi dibanding ekspektasi pasar, kekhawatiran akan pupusnya peluang penurunan bunga The Fed tahun ini akan terkonfirmasi.