Sementara, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ICBP per Desember 2022 tercatat Rp 4,58 triliun, lebih rendah dari posisi sebelumnya Rp 6,39 triliun. Sama halnya dengan INDF, penjualan bersih ICBP sejatinya mengalami kenaikan 14% menjadi Rp 64,79 triliun.
Laba kotor tercatat Rp 21,79 triliun, naik 7,4% dari periode lalu. Laba usaha naik 14% menjadi Rp 13,3 triliun. Kembali, raihan beban keuangan ICBP yang melonjak 214% menjadi Rp 6,1 triliun, membuat kinerja keuangan atas laba sebelum pajak langsung memburuk.
Akumulasi aset ICBP Januari hingga Desember tahun lalu turun 2,2% ke posisi Rp 115,3 triliun. Ekuitas naik 4,6% menjadi Rp 57,47 triliun dengan capaian liabilitas menurun 8,3% ke posisi Rp 57,8 triliun
Anthomi Salim, yang juga menjabat Direktur Utama ICBP, menyebut bahwa sepanjang tahun lalu ICBP masih memiliki brand equity dan pricing power yang kuat hingga mampu beradaptasi di tengah tantangan industri Fast Moving Consumer Good atau FMCG.
(wep)