Dokter Tan menilai ASI mengandung komponen hidup, di mana ketika dilakukan proses perebusan akan mati. Dia pun juga menegaskan bahwa menyusui berbeda dari hanya sekadar memberi makan.
Selain itu ketika proses menyusui ada bonding atau ikatan yang tercipta antara ibu dan anak. Sehingga hal ini tidak akan didapatkan sang anak dan ibu jika ASI dijadikan bubuk atau pun produk.
"Tapi ada bonding di situ. Ada komitmen di situ. Ada pembelajaran bagi ibu dan anak dalam setiap saat proses bayi menyusu. Payudara ibu jangan pernah dilecehkan jadi industri ASI. Hargai yg Tuhan beri, cari makna terdalamnya. Buat jadi seorang IBU," ujarnya.
Ia pun mengingatkan agar para ibu tak hanya sekadar ikut-ikutan dengan kehadiran teknologi yang dapat mengubah ASI menjadi bubuk. "Saya angkat ini cuma buat edukasi kalian saja agar tidak sekedar ikut-ikutan dan terpana dengan teknologi," tegasnya.
(dec/spt)