Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa korban yang berasal dari bus Trans Putera Fajar sebanyak 57 orang. Dengan rincian, 10 orang meninggal dunia, 12 luka berat, dan 35 orang luka ringan.
Adapun kesepuluh korban meninggal dunia tersebut telah dibawa ke RSUD Subang. Selain itu, terdapat 12 korban luka berat dan 21 luka ringan yang turut dirawat ke RSUD Subang.
Selanjutnya, terdapat 3 korban luka ringan yang dirawat di RS Hamori. Serta, 11 korban luka ringan dibawa ke Puskesmas Palasari
“Saat ini masih ada 3 korban luka berat yang dirawat di RSUD Subang dan 10 Jenazah korban meninggal dunia,” ucapnya.
Jules juga mengatakan bahwa sebagian besar korban luka berat dan luka ringan telah dibawa dengan ambulans menuju Depok.
Ia merinci, terdapat 24 ambulans yang mengangkut korban luka berat menuju RS Brimob, Depok. Selanjutnya, 2 ambulans mengangkut korban luka berat menuju RS Universitas Indonesia. Serta, 1 ambulans mengangkut korban luka berat menuju RSUD Depok.
“Untuk korban yang luka berat dan luka ringan sebagian besar sudah dibawa dengan ambulans ke Depok,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Jules mengungkapkan kronologi bus terguling di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
"Kendaraan Bus Trans Putera Fajar AD-7524-OG datang dari arah selatan menuju utara. Saat melaju pada jalan yang menurun oleng ke kanan menabrak Kendaraan Feroza dari arah berlawanan," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2024) malam.
Jules merinci setidaknya bus sempat menabrak empat kendaraan di jalan raya.
Bus yang oleng tersebut, lanjut Jules, kemudian terguling miring ke kiri dengan posisi ban kiri di atas dan terselusur sehingga menabrak tiga kendaraan sepeda motor.
"Salah satunya menabrak kendaraan jenis roda dua yang terparkir di bahu jalan," ungkap Jules.
Kendaraan bus akhirnya terhenti setelah menabrak tiang yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat di depan Masjid As Sa'adah.
(azr/spt)