Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Chatib Basri menjelaskan bahwa Indonesia harus memiliki rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sekitar 49% untuk bisa mencapai pertumbuhan 7%.

Angka tersebut didapatkan dari tingkat incremental capital-output ratio (ICOR) Indonesia yang saat ini berada pada level 6,8 dikalikan dengan target pertumbuhan 7%. ICOR merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi kapital/modal terhadap hasil yang diperoleh, dengan menggunakan investasi tersebut. 

“Kalau mau tumbuh 7%, kita harus punya rasio investasi ke PDB 7 dikali [ICOR] 6,8, sekitar 49%. Investasi ke PDB 49%,” ujar Chatib dalam agenda Seminar Ekonomi - Perspektif Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).

Sebelumnya, Chatib juga pernah menyinggung Indonesia memerlukan tambahan investasi Rp780 triliun jika ekonomi ingin tumbuh 6% dan Rp1.950 triliun bila ingin tumbuh 7%. 

“Jadi kalau ingin tumbuh 6-7%, dalam nominal kalau PDB harga berlaku Indonesia Rp19.500 triliun, kita butuh tambahan investasi Rp780 triliun jika ingin tumbuh 6% atau Rp1.950 triliun jika ingin tumbuh 7%,” katanya melalui unggahan di akun Instagram @chatibbasri. 

Sebagai informasi, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp401,5 triliun pada kuartal I-2024. 

Namun, Chatib mengatakan rasio tabungan terhadap PDB Indonesia baru mencapai 37%. Sehingga terdapat celah antara tabungan domestik yang lebih kecil dibandingkan kebutuhan pembiayaan investasi. 

“Selisih ini cerminannya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD),” ujar Chatib. 

Chatib menjelaskan bahwa hal tersebut bisa diatasi melalui 4 langkah. 

Pertama, meningkatkan rasio pajak terhadap PDB melalui reformasi administratif.  Kedua, meningkatkan produktivitas dan menurunkan ICOR. 

“Sehingga untuk output sama dibutuhkan biaya yang lebih rendah, dengan kata lain ada efisiensi. Caranya memperbaiki kualitas human capital, melakukan pembangunan infrastruktur, dan perbaikan tata kelola pemerintah,” ujar Chatib. 

Ketiga, menarik penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI).  Keempat, melakukan kombinasi dari langkah-langkah sebelumnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia Emas 2045 bisa tercapai dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6% hingga 7% yang disertai dengan investasi tumbuh 6,8%. 

Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah memiliki strategi untuk mengerek penghasilan pajak. 

“Kerek penghasilan pajak, diharapkan dengan implementasi daripada sistem yang lebih baik,” ujar Airlangga. 

“Di Direktorat Jenderal Pajak [Kementerian Keuangan] ada Forex. Tentu kita harapkan itu bisa optimal.”

(dov/ain)

No more pages