Bloomberg Technoz, Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti merisaukan pernyataan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang memperingatkan oposisi tidak mengganggu jalannya pemerintahan.

Bivitri mengakui pesan politik Prabowo itu bermakna luas, namun ada satu makna negatif yang muncul di benak publik: menyempitkan makna demokrasi.

"Bisa dimaknai sebagai sebuah pesan agar orang-orang yang tak setuju terhadap kebijakan pemerintah, untuk diam saja," ujar Bivitri kepada Bloomberg Technoz, Jumat (10/5/2024).

Bivitri mengingatkan bahwa demokrasi tidak bisa serta merta diartikan kerja sama dalam arti kerukunan dan tanpa kritik.

"Demokrasi itu tidak akan berjalan kalau tidak ada pihak-pihak yang memberikan kritik memberikan koreksi dan lain sebagainya," tegas dia.