Emily Cadman - Bloomberg News
Bloomberg, Pemerintah Australia berjanji mengeluarkan anggaran miliaran dolar Australia untuk program perumahan. Hal ini sebagai upaya untuk meredakan kegelisahan pemilih (voters) yang meningkat mengenai kekurangan rumah yang kronis.
Paket baru ini diumumkan menjelang anggaran minggu depan dan diharapkan berfokus pada biaya hidup. Sebagian besar terdiri dari komitmen pendanaan untuk negara bagian dan teritori di negara tersebut. Dana ini mencakup A$9,3 miliar ($6,1 miliar) selama lima tahun untuk membangun dan memperbaiki perumahan sosial dan memerangi tuna wisma.
Kemudian, A$1 miliar untuk infrastruktur perumahan baru, seperti jalan dan saluran pembuangan, dan A$1 miliar untuk perumahan krisis bagi orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan dalam rumah tangga.
Tidak jelas berapa jumlah dana tambahan yang diberikan, dan berapa jumlah dana yang digunakan untuk program lain.
Sebelumnya, pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese mempunyai target membangun 1,2 juta rumah baru pada 2030, hanya saja kemajuannya berjalan lambat. Persetujuan apartemen jatuh ke titik terendah dalam 12 tahun pada Februari, karena keterbatasan kapasitas dan kenaikan biaya membebani konstruksi.
Pada saat yang sama, peningkatan imigrasi pasca-Covid menyebabkan populasi Australia membengkak, meningkatkan persaingan untuk mendapatkan properti, dan menyebabkan harga sewa dan harga melonjak.
Kekhawatiran yang luas mengenai masalah ini, ditambah dengan tekanan yang dialami rumah tangga akibat kenaikan suku bunga dan inflasi, telah membebani popularitas pemerintah.
“Biaya hidup adalah tantangan utama dalam perekonomian kita saat ini. Kami berbagi prioritas itu. Anda akan melihatnya dalam anggaran kami sendiri,” kata Bendahara Jim Chalmers dalam sebuah wawancara dengan Australian Financial Review.
(bbn)