"Mereka yang bertanggung jawab atas operasi pengaruh dan campur tangan jahat ini harus segera dikeluarkan dari negara ini," kata Ano.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan pernyataan Filipina "membuktikan bahwa mereka merasa bersalah di hadapan bukti."
"China dengan sungguh-sungguh meminta Filipina untuk melindungi personel diplomatik China yang relevan dalam menjalankan tugas mereka," kata Lin dalam jumpa pers reguler di Beijing pada Jumat (10/05/2024).
Rekaman audio kontroversial ini menandai ketegangan terbaru antara China dan Filipina terkait klaim wilayah yang tumpang tindih di Laut China Selatan. Dalam beberapa bulan terakhir, kapal-kapal China berulang kali menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina yang sedang dalam perjalanan untuk memasok dan merotasi pasukan yang ditempatkan di kapal peninggalan Perang Dunia II yang telah kandas di Second Thomas Shoal, di perairan sengketa tersebut selama seperempat abad.
"Tindakan berulang Kedutaan Besar China dalam terlibat dan menyebarkan disinformasi, misinformasi, dan malinformasi ... tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa sanksi atau tanpa hukuman serius," kata Ano.
(bbn)