Logo Bloomberg Technoz

Lantas, ada berapa saham publik yang akan ikut terhapus jika saham WSKT terpaksa delisting?

Berdasarkan data laporan pemegang efek bulanan, saham WSKT yang dimiliki publik atau masyarakat berjumlah  7.100.583.723 (7,1 miliar) saham. Ini sama dengan 24,64% porsi dari total jumlah saham yang disetor perseroan.

Sementara itu, sebanyak 75,34% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Kemudian sisanya dimiliki oleh direksi WSKT yakni Ratna Ningrum sebanyak  517.331 saham atau 0,0018% dan I Ketut Pasek Senjaya Putra sebanyak 72.600 saham atau 0,0003%.

Yakin Suspensi Dibuka

Sementara itu, manajemen Waskita  masih berkeyakinan bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali membuka suspensi sahamnya yang dilakukan sejak Mei tahun lalu.

SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita mengatakan, hal itu berdasarkan komitmen perseroan yang hingga saat ini  terus melakukan upaya terbaik dalam rangka percepatan proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) dengan seluruh kreditur baik perbankan maupun pemegang obligasi.

"Manajemen Perseroan saat ini berkeyakinan suspensi saham akan dibuka kembali setelah mendapat seluruh persetujuan terkait skema restrukturisasi oleh seluruh kreditur," ujar Erny dalam statement resminya kepada Bloomberg Technoz, Jumat (10/5/2024).

Selain itu, kata Erny,  saat ini perusahaan juga telah berhasil mendapat seluruh persetujuan dari 21 perbankan Himbara maupun swasta, dan juga telah mendapat persetujuan restrukturisasi atas 3 seri Obligasi Non Penjaminan terkait usulan skema restrukturisasi Waskita.

Selain itu, kata dia, perseroan juga telah melakukan upaya perbaikan melalui strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan dan terus melakukan perbaikan-perbaikan secara komprehensif dan berkelanjutan sesuai dengan amanah Pemegang Saham pada RUPSLB tanggal 8 Desember 2023 lalu.

"Persetujuan atas restrukturisasi Waskita menjadi milestone penting bagi pemulihan kondisi keuangan Perseroan dalam melakukan manajemen cash flow secara optimal guna menghasilkan siklus kegiatan operasional yang lebih sustain."

(ibn/lav)

No more pages