Logo Bloomberg Technoz

Hal itu, kata dia, disebabkan oleh pasar properti seperti perumahan cenderung menurun, meski tak menampik bahwa KPR memang terdampak oleh kenaikan bunga acuan.

"Maka [kondisi tersebut bisa dijadikan investasi] untuk jangka panjang [dari] keuntungan naiknya harga rumah," ujar Imelda saat dihubungi, Jumat (10/5/2024).

Imelda mengatakan, nantinya, ketika situasi sudah normal, maka keuntungan dari hal itu akan menutup besaran biaya bunga yang tinggi tersebut.

"Jadi, sebaiknya dihitung baik-baik keuntungan dari momentum membeli rumah dengan biaya bunga KPR yang harus dibayar," ujar dia.

Di sisi lain, dia tetep menggarisbawahi perihal waktu yang tepat untuk mengambil cicilan KPR maupun KPM. Itu, kata dia, ketika modal keuangan mengizinkan untuk itu dan tak menjadi beban finansial keluarga.

"Alokasi anggaran untuk semua cicilan utang, yang paling aman adalah maksimal 35% dari penghasilan."

Bunga KPR

Saat ini, bunga KPR perbankan di Tanah Air memang dipatok masih beragam. Di perbankan di Tanah Air saat ini, bunga KPR floating terendah ada di kisaran 11%.

Beberapa bank juga ada yang mematok bunga mengambang untuk KPR hingga ke kisaran 14%. Sebagian lagi mematoknya dengan acuan bunga LPS + 6%. Bunga LPS saat ini masih ditahan di 4,25% untuk simpanan rupiah berlaku sampai Mei.

Secara umum, berdasarkan laporan Bank Indonesia, tingkat bunga kredit konsumsi, termasuk KPR, kredit multiguna dan kredit konsumsi lain, per Februari 2024 masih stabil di kisaran 10,19%.

Sedangkan, tingkat bunga kredit baru pada Maret terpantau turun 30 bps dari 10,09% menjadi 9,79% walaupun masih ada kenaikan bila melihat pergerakan tiga bulan terakhir.

Sampai asesmen terbaru Bank Indonesia yang dipublikasikan kemarin, suku bunga dasar kredit (SBDK) pada Februari masih mencatatkan kenaikan meski kecil, sebesar 2 bps, ke 8,83%, dibanding bulan sebelumnya.

Kenaikan SBDK terutama terjadi di kelompok bank daerah dan bank asing masing-masing ke 9,37% dan 6,84%. Sedangkan kelompok bank pelat merah, SBDK masih stabil di 8,74% dan bank swasta nasional di 8,88%.

-Dengan bantuan Azura Yumna Ramadani Purnama

(azr/lav)

No more pages