Koreksi harga minyak nabati lainnya juga mempengaruhi harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di Dalian (China) turun 1,36% dan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat) berkurang 0,16%.
Saat harga minyak kedelai lebih murah, maka CPO menjadi kurang menarik. Sebab, 2 komoditas ini bersifat saling menggantikan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 36,3. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 49,95. Tipis saja di bawah 50, yang berarti cenderung netral.
Namun koreksi yang sudah lumayan dalam membuat harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di MYR 3.857/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.891/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun target support terdekat adalah MYR 3.793/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi menuju MYR 3.776/ton.
(aji)